Ketua Umum DPP Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin atau akrab disapa Cak Abid, mengapresiasi kinerja dan profesionalitas Tim Densus 88 Anti Teror Polri yang menangkap 24 teroris yang tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Jaringan Poso, Sulawesi Tengah dan kelompok Daulah Islamiyah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Menurut Cak Abid, ISIS sejatinya hanya gerakan politik radikal yang mengatasnamakan Islam untuk merebut kekuasaan politik di Irak dan Suriah, sehingga semangat ISIS hanya mengedapankan jihad radikal, dengan sesama islam saling menumpahkan darah dan tindakanya bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
"Kami mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh dan tidak memberi peluang bagi berkembangnya gerakan ISIS di Indonesia. Gerakan tersebut hanya akan menimbulkan kegaduhan dan memecah belah persatuan bangsa,” ujar Cak Abid.
Ia meyakini Densus 88 dan jajarannya memiliki kompetensi dan keahlian serta telah berkerja maksimal dalam menjaring dan mengungkap jaringan aksi teror dengan lompatan-lompatan keberhasilan dalam bentuk pre emtive strike sesuai UU Nomor 05 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
"Semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap ajaran teroris dan propaganda ISIS dengan usaha-usaha preventif, seperti melakukan berbagai kegiatan pengajian islam yang luas dan mendalam,” pungkasnya. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.