“Sesuai petunjuk para alim ulama kita menghilangkan asumsi. Namanya tidak lagi Mappanretasi atau memberi makan laut, namun menjadi Mappanre ri Tasi'e atau makan bersama di laut. Tidak ada lagi nilai syirik dalam pelaksanaanya dan semoga menjadi berkah dan keselamatan bagi kita semua,” ungkap Zairullah pada kesempatan tablig akbar di panggung Pantai Pagatan Kusan Hilir, Kamis Malam (19/05/22), yang menghadirkan penceramah Guru Udin Samarinda.
Ditambahkannya, Tanah Bumbu dengan mottonya 'Bersujud' adalah simbol untuk terus berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mappanre ri Tasi'e menurut Zairullah, axalah momentum budaya yang menjadi ajang untuk meningkatkan kebersamaan, kearifan lokal menjadi warisan nenek moyang yang tidak ditinggalkan namun sesuai dengan kaidah agama. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.