Bermula dari keberhasilan kolam bioflog percontohan di kantornya, Dinas Perikanan Tanah Bumbu menularkan motovasi dan mengembangkannya ke berbagai desa baik secara kelompok maupun perorangan.
Sebagian besar budidaya ikan sistem kolam bioflog ini menurut Yulian Herawati didominasi jenis ikan Nila, karena lebih menjanjikan.
“Hanya ada satu desa yang menambah budidaya ikan lele,” tambahnya.
Sistem bioflog dinilai lebih efektif dan efisien dibanding cara metode tradisional. Selain hemat lahan, teknologi ini masa panennya juga lebih singkat yakni antara 2 hingga 2,5 bulan. Selain itu potensi kematian ikan pun sangat kecil dan 99 persen berpeluang hidup. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.