“Tanpa mengurangi rasa takzim saya kepada beliau-beliau saya menilai komentar itu terkesan berlebihan,” kata Berry Nahdian Furqon, Sekretaris PWNU Kalsel, Rabu (27/04/22), menanggapi terkait adanya tokoh NU yang menginginkan Mardani H. Maming dinonaktifkan dari Bendahara Umum PBNU.
Menurut Berry, orang-orang yang berkomentar itu hanya mendapatkan informasi sepihak dan tidak utuh terhadap kedudukan Mardani sebagai saksi pada persidangan kasus dugaan gratifikasi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Akan lebih elok melakukan tabayyun (mencari kejelasan, Red) dulu sebelum memberikan komentar yang akan dikonsumsi oleh publik. Pak Mardani hanya menjadi saksi. Sangat disayangkan framing-framing dari pihak-pihak tertentu seolah-oleh ia menjadi tersangkanya. Ini upaya jahat yang dilakukan pihak lain kepada pak Mardani," jelas Berry.
Ditambahkannya, sebagai bagian dari NU ia kira wajib bagi kita untuk meluruskan proses pengadilan agar dapat berjalan adil bagi pak Mardani yang juga Bendahara Umum PBNU. Wajib bagi kita untuk mengingatkan pihak-pihak lain yang terus menekan Pengadilan untuk mengkriminalisasi Mardani, bukan justru turut terbawa dalam arus framing pihak lain yang ingin menjatuhkan Mardani.
"Kesimpulan saya pak Mardani tidak perlu non aktif sebagai Bendahara Umum PBNU, dan kita sebagai bagian dari NU sangat tepat menjaga dan mengawal siapapun pimpinan NU yang difitnah dan dizalimi sebagai bagian untuk menjaga marwah NU," pungkas Berry. (Rel/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.