Inilah pernyataan Presiden RI, Joko Widodo terkait KTT G20 tersebut.
Sebagai pemegang mandat presidensi G20 tahun 2022. Dalam dua bulan terakhir saya telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara-negara dan juga Sekjen PBB tentang persiapan KTT G20 yang akan digelar di Bali pada bulan November 2022. Juga berdiskusi lewat telepon mengenai dinamika situasi global terkini, termasuk di antaranya soal perang Rusia-Ukraina.
7 Maret 2022 saya berkomunikasi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, kemudian 8 Maret 2022 saya berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan 16 Maret 2022 saya juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Kemudian 22 Maret 2022 saya juga berbicara lewat telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan 31 Maret 2022 melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, serta 12 April 2022 dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Pada hari Rabu 27 April yang lalu, pukul 15.00 sore, saya berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan tadi malam Kamis 28 April saya melakukan pembicaraan per telepon dengan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa, dan tadi malam jam 7 saya berbicara per telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pembicaraan, dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina, dalam pembicaraan itu dibahas juga berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia
Saya menegaskan bahwa sesuai amanat konstitusi Indonesia dan prinsip luar negeri Indonesia, melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain. Namun, saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan.
Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia, dan kalau kita bicara mengenai pemulihan dunia, maka terdapat dua hal besar yang mempengaruhi saat ini. Yaitu, yang pertama pandemi COVID-19 dan yang kedua perang di Ukraina.
Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan per telepon kemarin saya mengundang Presiden Zelensky untuk hadir dalam KTT G20, dan terakhir perbincangan per telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Rusia memberikan update mengenai situasi di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Saya kembali menekankan pentingnya perang segara diakhiri, saya juga menekankan solusi damai dapat terus dikedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir.
Sebagai penutup, saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan, perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia. Demikian yang bisa saya sampaikan, terima kasih.
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.