Ketua DPP Permana; Teroris Tak Punya Agama - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 15 April 2022

    Ketua DPP Permana; Teroris Tak Punya Agama

    “Terorisme tak punya agama, jangan berikan ruang sedikitpun untuk mereka dan harus diberantas sampai ke akar-akarnya,” ungkap Ketua Umum DPP Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin atau biasa disapa Cak Abid.

    Hal itu seperti diungkapkannya pada kegiatan dialog kebudayaan dan buka puasa bersama dalam rangka menyuarakan budaya persatuan, keberagamaan, toleransi dan moderasi beragama, di Gedung Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD), Rabu (13/04/22).

    Kegiatan tersebut mengusung tema “Junjung Tinggi Nilai Kearifan Lokal, Tingkatkan Pemahaman Spiritual, Rajut Persatuan: Cegah Intoleransi & Radikalisme Agama”. 
    Turut hadir sebagai Narasumber Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayendra Eka Wardhana dan Wakil Rektor II ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Yayat Sujatna.

    Cak Abid mengatakan ada 2 hal yang mendasari kegiatan ini. Pertama, diskursus moderasi beragama menjadi isu sentral yang banyak mendapat perhatian publik ketika munculnya pandangan pemahaman keagamaan ekstrem dari sebagian kelompok dalam mengartikulasikan praktik agama.
    Hal kedua yang dijadikan dasar dalam kegiatan ini yaitu mengajak generasi milenial untuk turut terlibat aktif melakukan counter attack konten negatif yang merajalela terkait bahaya laten intolernasi dan radikalisme sekaligus menyebarkan dakwah Islam berkemajuan dan moderat. 

    Ia juga menegaskan, untuk menentang segala tindakan intoleransi, radikalisme dan terorisme di Indonesia; semua agama sejatinya mengajarkan kebaikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama.

    "Ekstremisme beragama seringkali disebabkan oleh pola pikir ekstrem (tatharruf) dalam memahami teks-teks keagamaan secara rigid, tekstual dan skripturalis, tanpa mempertimbankan dinamika historis, aspek maslahah dan maqashid beragama,” ujar Cak Abid.

    “Kami Densus 88 Antiteror Polri terus mengupayakan untuk memberantas segala bentuk pemahaman yang mengarahkan pada paham radikalisme, aksi terorisme, dan segala bentuk penyelewengan yang memecah belah umat,” ujar AKBP Mayendra Eka Wardhana.

    Secara terpisah, Yayat Sujatna mengatakan kalangan generasi milenial memiliki peran penting sebagai agen dalam moderasi beragama. 

    Pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, dimana terdapat keberagaman masyarakat dengan latar belakang agama, sosial dan budaya yang berbeda-beda,” jelas Yayat Sujatna. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...