Kerja sama antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) diapresiasi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, SE, MM.
Hal itu disampaikan oleh Komandan Pusat Sandi dan Siber TNI AD, Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie dalam pidatonya ketika mewakili KSAD dalam acara menyambut HUT ke 5 SMSI di satu Hotel di Jakarta, Senin Malam (07/03/22).
Dalam kerjasama ini SMSI melalui perusahaan media siber anggotanya telah menyebarluaskan berita-berita positif TNI AD. SMSI kini beranggotakan sekitar 1.700 pengusaha perusahaan media siber yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Chemistry antara SMSI dan TNI AD sudah semakin kuat,” tutur Iroth Sonny Edhie dalam presentasi yang dimoderatori oleh Dr. Retno Intani, ZA, M.Sc, Ketua Bidang Pendidikan SMSI Pusat.
Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sengaja berkerjasama dengan TNI AD dalam hal ini Pusat Sandi dan Siber TNI AD supaya dalam pemanfaatan teknologi terbaru SMSI tidak meleset.
“Kami ingin saling memperkuat dan ingin menjadikan industri pers sebagai alat melawan hoax,” kata Firdaus.
Acara yang berlangsung meriah itu dihadiri oleh para pimpinan SMSI dari 22 propinsi di Tanah Air.
“Seyogiyanya pertemuan ini dihadiri para pimpinan SMSI dari seluruh propinsi, tetapi karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka tidak semua hadir,” kata Ketua Panitia HUT SMSI ke 5, Aat Surya Safaat.
Para tokoh penting yang hadir pada kesempatan itu selain Brigjen Iroth, Pendiri Bukit Algoritma, Budiman Sudjatmiko yang juga Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Pusat, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch. Bangun, Direktur Utama Bank Banten, Dr. Agus Syabarudin, dan Mantan Duta Besar RI untuk Ukraina, Prof. Yuddy Chrisnandi yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI Pusat, serta Penasihat SMSI Pusat, Ervik Ary Susanto.
Menurut Iroth, kerjasama SMSI-TNI AD ini sudah pasti bertujuan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara kita harus mengenali ancaman-ancaman melalui siber.
Sekarang ini kata dia, perang generasi kelima berbasis informasi, data, dan siber. Ancaman siber menjadi ranah TNI. Karena itu kerjasama tersebut akan ditindaklanjuti hingga Kodam-Kodam dan SMSI di daerah-daerah. (Rel)
*Berita tersebut di atas sudah mengalami proses editing terkait ejaan dan lainnya tanpa mengubah maksud dan tujuan pemberitaan. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.