Kordinator LAKSI (Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia), Azmi Hidzaqi mengatakan kepada jaringan media online agar masyarakat berhati-hati dan juga mewaspadai propaganda yang disebarkan melalui media sosial oleh kelompok radikalisme, sehingga berita-berita hoax yang bertebaran di media sosial dapat dikurangi, karena kelompok teroris ini sedang mencari simpati publik agar dapat melakukan serangkaian aksinya, Selain itu juga pihaknya meminta masyarakat berhenti memposting serta melakukan share berita yang mengajak melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.
Banyaknya pesan provokasi di medsos yang antara lain berisi ajakan untuk melakukan perlawanan atau jihad untuk melawan aparat negara merupakan salah satu bentuk penyebaran ideologi radikal yang ditanamkan oleh kelompok terorisme. Oleh karena itu masyarakat jangan sampai terjebak dengan narasi yang coba dibangun dan disebarkan oleh kelompok radikal ini, sebaiknya masyarakat mewaspadai adanya ajakan untuk melakukan aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama yang kerap kali beredar di media sosial.
Provokasi yang beredar di media sosial, yang seringkali disebarkan oleh kelompok radikal sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan, oleh karena itu generasi muda perlu mewaspadainya, dan pihak LAKSI mengajak generasi muda dan masyarakat pengguna media sosial untuk tidak turut serta memposting dan ikut menyebarkan konten, narasi dan porpaganda yang dibangun oleh kelompok radikal, dan kelompok terorisme,
“Kami mendukung apa yang tengah dilakukan oleh BNPT dan Tim Densus 88 dan aparat Kepolisian dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap konten dan narasi yang ada di medsos yang memiliki tujuan untuk menyebarkan paham dan ideologi yang berbeda dengan ideologi negara, serta ajakan untuk melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan," rilis LAKSI.
Pihak LAKSI mengajak untuk turut mendukung peran dan langkah yang dilakukan oleh Densus 88 selama ini dalam melakukan operasi pencegahan dan penindakan terorisme di Tanah Air, sehingga
peranan aparat kepolisian serta perangkat lainnya seperti BNPT dan Densus 88 dapat secara maksimal untuk menangkal dan melawan kelompok radikal yang kerap kali melakukan aksi kejahatan terhadap kemanusiaan ini. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.