Pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan menyayangkan aksi joget tiktok 4 santriwati Ponpes Nurul Islamiyah Desa Wates Kecamatan Lekok Pasuruan; yang viral dan membuat kegaduhan di masyarakat.
Menurut pihak Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, seharusnya acara Haflah Imtihan diisi acara-acara yang islami, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Iya itu santri sana," kata Camat Lekok, Mulyohadi, kepada Jurnalisia, Jumat (18/03/22).
Mulyohadi menambahkan acara itu dilaksanakan pada Rabu (16/03/22) lalu. Menurut keterangan pihak pesantren, joget itu dilakukan setelah acara inti selesai. Saat acara selesai 4 santriwati itu tampil ke panggung.
"Joget itu sebenarnya dilakukan saat acara inti sudah bubar, rangkaian acara selesai. Terus arek-arek itu kreasi sendiri. Cuman tulisan (di banner) masih ada, belum dicopot," terangnya.
Mulyohadi menambahkan pihak kecamatan akan memberikan pembinaan kepada pihak pesantren terkait kasus viral tersebut.
"Akan dilakukan pembinaan, jangan sampai itu terulang lagi. Kami juga ketemu Gus-nya (pihak pesantren). Kalau mengulangi lagi nanti Pak Wabup yang turun langsung," kata Mulyohadi.
"Saya harap ke semuanya jangan sampai terulang. Acara pesantren atau Madin harus diisi kegiatan yang islami," kata Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Pasuruan, M Saad. (Reva M)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.