Bertempat di paseban alun-alun, masyarakat yang awalnya antri tertib akhirnya berdesak-desakan untuk memperoleh minyak goreng maksimal 2 liter. Mereka kuatir tidak kebagian minyak goreng yang dibandrol dengan harga 13 ribu 500 rupiah per liter oleh Pemkab Ponorogo pada Operasi Pasar, Selasa (22/02/22).
Sebanyak 6.000 minyak goreng didistribusikan di 4 lokasi, yakni di Pulung, Sawoo, Kauman dan paseban Alun-alun Ponorogo.
Indah, warga Siman mengatakan dirinya kecewa karena gagal mendapatkan minyak goreng padahal sudah antri sejak pagi. Ia mengaku rela antri untuk membeli minyak goreng di operasi pasar karena butuh untuk jualan makanan. Dalam sehari ia bisa membutuhkan 4 liter minyak goreng sehingga nekat antri dengan harapan bisa dapat minyak harga murah.
Hal yang sama dialami Edy Susanto (34), warga Brotonegaran ia antri sejak jam 07.00 pagi. Namun akhirnya tidak memperoleh hingga jam 11.00 siang. Padahal ia hanya butuh minyak goreng 2 liter untuk sepekan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Masih kata Edy, meskipun tidak memperoleh minyak goreng di operasi pasar tersebut, ia mengaku tidak jera kalau datang lagi. Meski di luaran ada minyak goreng yang dijual namun dijual paketan dengan bahan Sembako lain sehingga harganya jadi mahal.
Sementara Umi, warga Pengkol Kauman merasa lega memperoleh minyak goreng 2 liter meskipun harus antri berdesak-desakan sejak jam 07.30 pagi. Dirinya terpaksa meninggalkan anaknya di rumah untuk mengantri minyak goreng di paseban.
Di pasaran, harga minyak goreng Rp 22 ribu per liter, sementara di paseban alun-alun bisa didapat dengan harga Rp 27 ribu per 2 liter. (RM/RS)
HADIAH UNTUK PENGUNJUNG
Nama Depan
Nama Belakang
Nomor Ponsel - WA *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.