Fenomena SPBU dan Para Pelangsir BBM - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 05 Februari 2022

    Fenomena SPBU dan Para Pelangsir BBM

    Hanya ada 1 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk beberapa wilayah Kecamatan. Ini terjadi dimana-mana di wilayah Indonesia. Padahal kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) berbagai jenis; Solar, Pertamax dan Pertalite bukan cuma untuk masyarakat di kawasan perkotaan tapi sampai ke seluruh pelosok Desa terpencil sekalipun, karena setidaknya untuk alat transportasi sepeda motor.

    SPBU di Lontar Kecamatan Pulau Laut Barat Kabupaten Kotabaru; konsumennya juga adalah masyarakat Kecamatan tetangganya; Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Tanjung Selayar dan Pulau Laut Kepulauan. 

    Pemerintah mesti memikirkan untuk membangun SPBU di tiap Kecamatan mengingat fasilitas apapun di negeri ini haruslah mengedepankan keadilan sesuai dengan bunyi Pancasila.

    Miris dan Ironis memang, 1 SPBU 'dikerubuti' oleh konsumen yang sangat banyak. Setidaknya pemerintah melalui Pertamina, Sang Penguasa BBM di seantero negeri; membangun Pertashop di tiap kecamatan, sehingga tak ada lagi pemandangan banyaknya 'Pelangsiran' di tiap SPBU.

    "Untuk pelangsir itu harganya (Pertalite, Red) Rp 8 ribu per liter. Mereka membawa ke desa-desa seperti Tanjung Lalak dan lainnya," ungkap seorang karyawan SPBU di Lontar.

    Diketahui harga Pertalite yang ditetapkan Pemerintah adalah Rp 7.850 per liter, namun untuk para pelangsir harganya Rp 150 lebih mahal per liternya. Ini tak cuma berlaku di SPBU di Lontar tapi nyaris di setiap SPBU baik di wilayah Kabupaten Kotabaru maupun Tanah Bumbu. Harga ke para pelangsir jauh lebih mahal daripada konsumen umum.

    Tapi jangan salah. Kalau tak ada para Pelansir itu; maka para masyarakat yang jauh dari SPBU akan kesulitan mendapatkan BBM. Silakan simak dan pikirkan sendiri. (Red)




      Penulis : Imi Surya Putra

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...