Kelapa Muda, Terancam Kelapa Sawit - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Senin, 17 Januari 2022

    Kelapa Muda, Terancam Kelapa Sawit

    Degan.

    Kelapa Muda.
    Orang dari Suku Banjar menyebutnya Nyiur Anum, sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia dimanapun berada. Di siang yang cuacanya panas pasti sangat enak menikmati Es Degan, Kelapa Muda, Nyiur Anum, atau apalah namanya dalam bahasa daerah lainnya.

    Es Kelapa Muda biasanya dicampur dengan pemanis yang terbuat dari gula pasir maupun gula aren (enau) yang dicairkan atau dilarutkan, lalu kemudian dicampurkan kental manis (dulu dikira larutan susu).

    Es Kelapa Muda dicampur pemanis dan kental manis; ini standard. Ada juga sebagian orang yang inginnya Kelapa Muda tak diberi campuran apapun, original. Ada pula yang senangnya diberi pemanis dari cairan gula pasir yang diberi pewarna (setrup), yang lainnya suka cairan gula aren. Bahkan ada pula yang tak suka diberi kental manis.

    "Saya beli Kelapa Muda ini dari seorang langganan yang mengambilnya dari wilayah Kaltim," ungkap seorang pengelola warung di kawasan Gunung Tinggi Batulicin.

    Dulunya ia berlangganan dari penjual Kelapa Muda yang mengambilnya dari Pagatan Kusan Hilir, namun kini sudah tidak lagi karena di Pagatan sudah sulit didapatkan.

    "Sudah langganan, per biji saya beli Rp 6 ribu," tambah pengelola warung itu.

    Kelapa Muda dari wilayah Kaltim itu dibawa menggunakan mobil pick up, dijual ke beberapa langganan, yakni sejumlah warung lainnya di kawasan Simpang Empat dan Batulicin. 
    Adapun Kelapa Muda ini banyak pula dijual di sejumlah warung di Siring Pagatan, mungkin kebutuhan Kelapa Muda di Pagatan untuk memenuhi di Siring Pagatan sehingga di tempat lain mendatangkannya dari luar daerah. 
    Keberadaan Kelapa Muda ini bisa saja semakin hari semakin berkurang dikarenakan lahannya digantikan oleh tanaman kelapa sawit yang sudah menguasasi lahan-lahan di Kalimantan. (Red)




      Penulis : Imi Surya Putra

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...