courtesy : blacan.com |
Oang Banjar atau Suku Banjar pasti sangat familiar dengan buah tersebut.
Nama Latinnya Litsea angulata merupakan satu diantara spesies dari Genus Litsea yang termasuk ke dalam family Lauraceae.
Kalangkala dapat hidup di daerah tropis dan subtropis hingga ketinggian 300 meter. Tumbuhan ini tersebar di Semenanjung Malaya (Sarawak dan Sabah), Sumatra, Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, dan hingga Papua Nugini.
Kalangkala dipercaya oleh Orang Banjar dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga biasanya Kalangkala dihidangkan bersama nasi berikut lauk pauk.
Warna buah Kalangkala masih muda; hijau, dan berangsur akan menjadi berwarna merah muda (pink) kalau sudah tua.
Buah ini biasanya dibikin 'jaruk' (bukan jeruk, limau) atau dibikin 'alua'. Nah di bawah ini cara membuat jaruk atau alua Kalangkala.
Buah Kalangkala 400 gram.
Air hangat 500 ML.
Bawang Merah 5 siung.
Bawang Putih 2 siung.
Cabai Rawit secukupnya (tergantung keinginan).
Gula Pasir 1 sendok teh.
Garam 2 sendok teh.
Semua bahan tersebut di atas dicampur atau disatukan dalam tempat, biasanya didalam toples, dibiarkan beberapa saat ataupun untuk waktu lama (beberapa hari). Orang Banjar biasanya makan Kalangkala sebagai lauk makan bersama papuyu atau haruan 'baubar', silakan mencoba dijamin nikmat makannya. (Red/Many Sources)
Penulis : Imi Surya Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.