courtesy : ayobandung |
Itu fakta yang terjadi di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan sekitarnya. Perihal minyak goreng yang konon disubsidi Pemerintah dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,6 trilyun untuk sebanyak 1,2 milyar liter selama 6 bulan, dan dipatok harga per liternya Rp 14.500; belum beredar di pasaran.
Warga masyarakat tentu sudah menantikan akan membeli dan mendapatkan minyak goreng yang disubsidi Pemerintah itu, karena saat ini harga minyak goreng per liternya sudah menyentuh angka hampir Rp 20 ribu.
"Ada sih minyak goreng yang masih murah; yang dibuat warga dari kelapa dan dipasarkan sendiri langsung ke pembelinya," ungkap seorang warga di kawasan Kecamatan Kusan Hilir yang dikenal memang banyak terdapat pohon kelapa.
"Saya sering beli minyak goreng kemasan pabrik 2 liter; harganya paling murah Rp 39 ribu, tapi ada juga yang harganya Rp 40 ribu hingga Rp 41 ribu," ungkap seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan gorengan di kawasan Kelurahan Gunung Tinggi Batulicin.
Mendengar akan adanya dipasarkan minyak goreng bersubsidi yang harganya cukup murah, ini sangat diharapkan warga dan mereka pun jadi tak sabar untuk membelinya. (Red)
Penulis : Imi Surya Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.