Rencana Penghapusan Bensin Mengikuti Standard Euro IV - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Senin, 02 Agustus 2021

    Rencana Penghapusan Bensin Mengikuti Standard Euro IV

    Merujuk pada ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017; mewajibkan standar baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor sesuai dengan standar Euro IV, sehingga bahan bakar yang digunakan untuk uji emisi agar minimal mengikuti RON minimal 91 atau CN minimal 51.


    Dengan aturan tersebut terdapat BBM yang akan dihapus dan tidak akan diperjualbelikan lagi yakni jenis Premium atau biasa dikenal sebagai Bensin.

    Isu penghapusan Bensin sudah lama terdengar yaitu semula akan dihapus pada tahun 2021, namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19, dimana berdampak terhadap perekonomian masyarakat, sehingga mengalami penundaan.

    Isu penghapusan Bensin kembali mencuat direncanakan pada 2022, namun sejumlah kalangan menolak karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat.

    "Saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19. Sedangkan di 2022 belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut," ujar Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR RI, beberapa waktu lalu.

    Sementara itu Ketua DPD RI,  La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi rencana itu kepada masyarakat agar tidak timbul gejolak di akar rumput.


    Diketahui saat ini harga eceran untuk Bensin adalah sebesar Rp 6.450 per liter sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Harga ini berlaku pada 1 Juli 2021 lalu, dan tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No. 125.K/ HK.02/ MEM.M/ 2021 tentang Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan.

    Harga tersebut hanya akan ditemukan di SPBU, sedangkan di kios-kios eceran harganya bisa mencapai Rp 10 ribu per liternya. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...