
"Sampai kini kami tidak tahu harus berbuat apa terhadap virus yang menyerang tanaman pisang ini," ungkap seorang warga petani di Desa Semaras Kecamatan Pulau Laut Barat, Selasa (27/07/21).
Warga tersebut mengungkapkan ratusan pohon tanaman pisangnya ditebang karena terserang virus, begitupun milik warga Desa Semaras lainnya.

"Hama pisang itu bukan monyet hitam (Banjar; Mahirangan). Saya tidak setuju kalau penyebabnya adalah Mahirangan tapi virus Fusarium," kata warga itu.
Ia mengaku sebelumnya sebelum tanaman pisangnya terserang virus, ia menjual pisang manurun (kepok) paling murah seharga Rp 9 ribu per sisirnya.
"Setandan itu rata-rata kisaran nilai jual pisang manurun antara Rp 90 ribu hingga Rp 130 ribu," tambahnya.
Merwakili para warga petani di Desa Semaras ia berharap kepada instansi terkait dapat membantu mencarikan pembasmi virus yang paten supaya virus daun fusarium tak lagi menyerang tanaman pisang yang ada.
"Baru-baru tadi saya tanam pisang lagi 125 pohon yang bibitnya saya dapatkan dari Desa tetangga," tutup warga petani itu. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.