Opini | Negara (Tidak) Boleh Kalah Oleh Premanisme ? - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 12 Juni 2021

    Opini | Negara (Tidak) Boleh Kalah Oleh Premanisme ?

    Premanisme.
    Tindakan yang bernuansa preman; intimidasi, mengancam, menculik, menganiaya, melawan hukum hingga menghilangkan nyawa orang lain yang dilakukan oleh pelaku premanisme yakni preman.

    Preman.
    Ada yang mengistilahkannya melalui akronim atau singkatan dari 'pre maling ora mangan' yang maksudnya tidak mencuri maka tidak makan. Ini makna dalam penjabaran sangat sempit, yang kini malah sudah sangat kompleks karena premanisme merambah ke semua lini kehidupan bermasyarakat di Indonesia, bahkan  merambah ke banyak institusi negara secara sadar maupun tak sadar sudah dimasuki premanisme.

    Premanisme perorangan mungkin kurang berbahaya, tapi premanisme yang terorganisir dan menggunakan berbagai kedok terkesan baik; akan sangat berbahaya. Ibarat mengemas suatu barang buruk dan berbahaya dalam bingkisan yang mentereng sehingga siapapun akan lambat menyadari bahayanya.

    Baru-baru tadi Kapolri memerintahkan jajaran di bawahnya agar memberantas preman di seluruh wilayah Indonesia. 
    Pernyataan dan perintah yang 'absurd' seperti orang bangun tidur kesiangan.
    Polri mungkin tak kesulitan memberantas preman pasar yang kelompoknya hanya terdiri dari beberapa preman yang orientasi dan tujuannya hanya untuk membeli kebutuhan Sembako. Tapi memberantas preman terorganisir yang dilindungi dan bahkan dipelihara oleh institusi yang kuat secara finansial seperti perusahaan tertentu atau bahkan organisasi tertentu yang punya 'link' ke lingkaran kekuasaan; pasti Polri akan tak berdaya.

    Koruptor.
    Tak sedikit masyarakat Indonesia menggolongkannya sebagai bagian dari bentuk premanisme, bahkan premanisme level tinggi.
    Masyarakat kita sudah bosan menelaah bentuk kejahatan, setiap yang merugikan termasuk merugikan negara dicap sebagai preman atau premanisme.

    Negara tak boleh kalah oleh premanisme.
    Pernyataan yang sebaiknya tak usah dipikirkan apalagi ditanggapi terlalu serius, kita ketawa bersama saja.
    Kita bertanya saja, mana buktinya ? 
    Tanyakan saja kepada rumput yang bergoyang, biar Ebiet G. Ade yang akan membantu menjawabnya.
    Masyarakat dan rakyat negeri butuh bukti konkret bukan pernyataan-pernyataan yang retoris layaknya juru kampanye yang belum tentu ia mengerti apa yang telah diucapkannya, yang penting semua ucapannya terdengar manis di telinga masyarakat dan rakyat.

    Bersihkan dulu premanisme di berbagai institusi dan lembaga tak terkecuali yang mungkin bercokol di lingkup pemerintahan sendiri. 
    Buktikan dulu kalau premanisme itu bukan cuma kelas 'tikus curut' dan 'coro' yang diberantas tapi juga yang bentuknya 'naga', nanti masyarakat dan rakyat negeri akan angkat jempol tinggi setinggi tower telpon seluler. (Red) 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...