Hal itu disampaikannya pada rapat dengan Komisi II DPRD Kabupaten Tanah Bumbu yang dihadiri para Agen dan Pangkalan LPG serta pihak Pertamina, membahas solusi untuk mengatasi kelangkaan LPG di Kabupaten Tanah Bumbu, Senin (24/05/21).
"Ada 5 poin yang bisa menjadi solusi, yaitu kita harus mengusul penambahan armada angkutan dari Pertamina, merevisi Perbup terkait siapa saja yang berhak mendapatkan subsidi LPG, penyaluran LPG harus melibatkan Aparatur Desa melakui Kartu Kendali, penerima LPG harus benar Rumah Tangga berpenghasilan dibawah Rp 1,5 juta, para nelayan dan usaha mikro. Selain itu, setiap pendirian pangkalan harus diketahui dan mendapatkan rekomendasi Pemkab," papar Deny.
Disampaikannya pula pasokan LPG untuk Kabupaten Tanah Bumbu sudah terakoomodir dengan baik termasuk kestabilan harga. Namun juga perlu diwaspadai, bukan hanya dengan adanya musibah yang menyebabkan kelangkaan dan mahalnya harga LPG, namun ada momen-momen tertentu yang bisa membuat harga LPG naik.
"Untuk itulah kita disini bersama mencari solusi agar tidak ada kenaikan harga LPG khususnya yang bersubsidi. Karena kalau dibilang langka, pasokan LPG untuk Kabupaten Tanah Bumbu sudah sangat besar, apalagi ada penambahan untuk Tahun 2021 ini," tutup Deny. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.