Opini | Tiang Pancang Jembatan; Saksi Bisu Pengiriman Batubara Dari Pulau Laut - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Minggu, 28 Maret 2021

    Opini | Tiang Pancang Jembatan; Saksi Bisu Pengiriman Batubara Dari Pulau Laut

    Entah sudah berapa tumpukan 'gunung' batubara yang diangkut oleh tongkang-tongkang dari daratan Pulau Laut Kotabaru ke luar daerah.

    Sejak beroperasinya perusahaan Sebuku Group melalui 3 anak perusahaannya yang memegang ijin pertambangan batubara di daratan Pulau Laut Kotabaru; sering tampak tongkang yang sandar memuat batubara yang dibangun perusahaan tersebut yang jaraknya berdekatan dengan pelabuhan Ferry di Tanjung Serdang. 

    Para penumpang Ferry yang sandar ke pelabuhan di Tanjung Serdang dipastikan melihat kegiatan pemuatan batubara tersebut. 

    Pemandangan pemuatan batubara tersebut menjadi kontras dengan keberadaan tiang-tiang pancang rencana pembangunan jembatan yang akan menghubungkan daratan Pulau Laut Kotabaru dengan daratan Pulau Kalimantan di wilayah Tanah Bumbu. 

    Kontrasnya keberadaan tiang-tiang pancang jembatan dengan pemuatan batubara yang jika dijual tentu bisa membiayai menyelesaikan pembangunan jembatan. Tapi apa daya, batubara itu bukan dikerjakan oleh Pemerintah Daerah yang duitnya bisa untuk membangun jembatan, tapi milik perusahaan swasta yang dimiliki oleh para pemodal; para Kapitalis.

    Kalaupun dari eksploitasi batubara tersebut pemerintah memperoleh royalty, namun royalty itu dibayarkan ke Pemerintah Pusat bukan langsung ke daerah penghasil. Royalty nantinya akan dibagi antara Pemerintah Pusat ke Pemprop kemudian dibagikan lagi ke daerah penghasil dan daerah bukan penghasil, jadinya yang diperoleh daerah penghasil cuma sedikit. 

    Akhirnya tiang-tiang pancang jembatan itu cuma jadi saksi bisu terhadap pengerukan dan pengiriman batubara di daratan Pulau Laut. Entah kapan jembatan akan membentang menghubungkan kedua daratan hanyalah menjadi harapan dan angan-angan tertunda bagi warga daratan Pulau Laut Kotabaru. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...