Atap daun biasanya terbuat dari daun pohon Rumbia yang batangnya bisa dijadikan tepung Sagu. Terdapat pula atap daun tumbuhan Nipah yang banyak tumbuh di tepi dan muara sungai. Meski terdapat atap yang terbuat dari daun Aren atau Enau, tapi ini tidak lazim karena kurang kuat terhadap cuaca.
Yang juga dibuat atap rumah maupun bangunan adalah Sirap; terbuat dari kayu jenis Ulin yang di luar Kalimantan biasa dikenal dengan sebutan kayu besi. Atap Sirap ini tahan terhadap cuaca dan mampu bertahan hingga puluhan tahun. Yang rumah maupun bangunannya bertapkan Sirap biasanya para warga yang tergolong mampu, karena harga Sirap ini cukup mahal.
Kini sudah agak jarang rumah beratap Sirap. Selain keberadaan bahan bakunya cukup langka, juga para pengrajin Sirap yang sama langkanya. Dan kalaupun ada yang jual Sirap; harganya sangat mahal.
Membuat Sirap tak dilakukan sembarang orang, tapi memang ahlinya dan memiliki keterampilan khusus. Sirap dibuat dari Ulin jenis gula atau disebut Ulin Gula. Untuk membuat Sirap, Ulin Gula dipotong sesuai ukuran bilah Sirap, yang kemudian Ulin dibelah dengan menggunakan parang atau golok.
Adapun pembuatan Sirap sekarang kebanyakan menggunakan bahan baku limbah kayu Ulin berbagai jenis, tidak harus Ulin Gula dan pakai parang atau golok tapi menggunakan mesin. Pengrajin Sirap ini masih bisa ditemukan di kawasan Kecamatan Simpang Empat Tanah Bumbu, yang hasil produksinya banyak dikirim ke luar daerah.
Adapun rumah maupun bangunan yang beratap Sirap masih bisa ditemukan di berbagai daerah di Kalimantan umumnya Kalsel seperti di Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Seperti yang kami temukan di Kotabaru; masih cukup banyak rumah beratap Sirap diantara rumah yang kebanyakan beratap modern.
"Rumah beratap Sirap itu rumah lama, usianya sudah puluhan tahun. Di sekitar tahun 1995 saya lihat masih banyak yang jual Sirap," ungkap Asrani, seorang warga Kotabaru.
Di kawasan Kotabaru Hulu masih cukup banyak rumah beratap Sirap. Kawasan ini pernah musnah pada peristiwa kebakaran hebat di tahun 1994. Warga kemudian masing-masing membangun rumah mereka yang diantaranya terdapat yang beratap Sirap.
Jika para warga membangun rumah mereka beratap Sirap di tahun 1995, maka usia atap Sirap rumah tersebut sudah sekitar 25 tahunan, dan masih tampak tahan untuk beberapa tahun ke depan. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.