Adapun yang menjadi pembahasan adalah program bantuan kredit sebesar Rp 50 juta kepada para pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekraf.
Mardani, yang Mantan Bupati Tanah Bumbu ini; menyambut baik program yang akan dijalankan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurutnya, pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor prioritas sehingga perlu didorong.
"HIPMI mengapresiasi program Kemenparekraf yang akan mengucurkan bantuan kredit sebesar Rp 50 juta kepada pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, total skema pembiayaan bisa mencapai Rp 3 trilyun akan disalurkan kepada 60 ribu pelaku usaha," kata Mardani.
Namun menurut Mardani, penyalurannya penting untuk dipastikan agar terlebih dahulu diidentifikasi data calon penerima by name atau by data pelaku usaha Parekraf yang terdampak. Karena sektor pariwisata perlu dibangkitkan kembali.
"Dan dana dari program ini akan pak Sandi butuhkan untuk membina masyarakat dari bawah sehingga bisa diterapkan di sektor pariwisata mulai dari pembiayaan yang murah, pembinaan, hingga kepada ekosistem memasarkan produknya secara elektronik," tambah Maming.
Ia pun berharap dalam waktu dekat program Kemenparekraf benar-benar dapat direalisasikan. HIPMI berkomitmen membantu membangkitkan sektor pariwisata di penjuru nusantara sejak dibuka kembali aktivitas menerima kunjungan wisatawan.
"Kami menyambut positif dan gembira sektor pariwisata perlahan bangkit. Tentu banyak pengusaha anggota HIPMI yang juga ikut bangkit di sektor ini. Dan kita akan list-kan UMKM di bidang pariwisata untuk berpartisipasi program ini," ucap Mardani.
Masih menurut Mardani, sudah saatnya perekonomian didongkrak kembali setelah diterjang dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Begitu pula sektor pariwisata, Mardani sepakat untuk terus mendorong dapat kembali menggeliat tumbuh hingga berdampak ke banyak sektor lainnya.
"Pariwisata ini cukup sentral dan dapat menjadi lokomotif kemajuan ekonomi suatu daerah. Karena akan ada banyak sektor terdampak ikut tumbuh secara alamiah mengikuti. Contohnya transportasi, perhotelan dan lain sebagainya," ungkap CEO PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu.
Pada kesempatan yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno akan mengucurkan bantuan kredit sebesar Rp 50 juta kepada pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti pelaku usaha Parekraf di Bali yang melalui Gubernur, I Wayan Koster telah mengajukan pembiayaan sebesar Rp 9 trilyun kepada pemerintah pusat. Menparekraf menyatakan pada tahap awal dana sebesar Rp 3 trilyun akan disalurkan kepada 60 ribu pelaku usaha.
"Bantuan kredit ini merupakan program Kredit Pemilihan Parekraf (KPP) yang sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Skema pembiayaan ini diharapkan bermanfaat bagi UMKM Parekraf agar mereka dapat bangkit dari pandemi Covid-19 dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujar pria yang akrab disapa Sandi itu.
Kemenparekraf juga membahas sejumlah skema pembiayaan murah dan cepat bagi para pelaku UMKM Parekraf, diantaranya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor Parekraf juga akan dilanjutkan pada tahun ini. Sandi juga akan memanfaatkan skema kredit sosial yaitu lewat bank wakaf mikro untuk memulihkan sektor Parekraf.
"Kami menyepakati beberapa hal mengenai skema pembiayaan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dimana ada beberapa skema yang sangat diperlukan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi. Mereka yang terdampak akan diprioritaskan, mulai dari pengusaha hotel-hotel kelas melati sampai ke home stay. Juga para penyelenggaraan wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung, gerai-gerai ada dalam status kecil dan mikro," ucap Sandi.
Semua program tersebut ditargetkan bisa mulai dilaksanakan 1 hingga 3 bulan ke depan. Sandi berharap sederet program pembiayaan pemulihan sektor Parekraf itu bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Karena melihat ini salah satu cara kita untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang notabene menjadi sumber mata pencaharian bagi 34 juta masyarakat Indonesia yang bergantung pada sektor parekraf," ungkap Sandi mengakhiri. (Rel/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.