Sejarah mencatat pertempuran antara pasukan Islam berjumlah sekitar 3 ribu orang melawan tentara Romawi Timur (Byzantium) yang berjumlah sekitar 200 ribu prajurit atau 1 berbanding nyaris 70 atau diibaratkan seekor kucing melawan singa.
Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan dengan menunjuk 3 Panglima yakni Ziad bin Haritsah, Jakfar bin Abu Thalib dan Abdullah bin Ruwahah, sedangkan pasukan Romawi dipimpin oleh Rajanya sendiri, Kaisar Heraklius.
Bertemulah kedua pasukan tersebut di suatu daerah bernama Mu'tah pada tahun 629 M, atau sekarang termasuk wilayah negara Yordania.
"Demi Allah kita datang ke tempat ini justru untuk menyambut kematian. Kita berperang bukan karena jumlah, bukan pula karena kekuatan tetapi berperang demi agama Alah dan dengannya Allah memuliakan kita atas musuh-musuh kita," seru Abdullah bin Ruwahah membangkitkan semangat para prajurit Islam.
Pada perang Mu'tah tersebut pasukan Romawi mengalami kekalahan dan kocar kacir melarikan diri dengan korban yang cukup banyak, sedangkan di pihak prajurit Islam hanya gugur sebanyak 12 orang termasuk 3 Panglima yang kemudian digantikan oleh Khalid bin Walid yang sejak itu dijuluki sebagai Pedang Allah atau Saifullah.
Jumlah yang kecil pun dibuktikan pada perang Yarmuk yang terjadi pada tahun 636 M, dimana pasukan Islam yang berjumlah sekitar 46 ribu melawan pasukan gabungan Byzantium, Slavia, Frank, Armenia, Georgia, dan Arab Kristen yang semuanya berjumlah sekitar 240 ribu prajurit. Pertempuran dimenangkan pasukan Islam yang dipimpin oleh Panglima Khalid bin Walid.
Yang kecil dan dianggap remeh kembali membuktikan kekuatannya di perang Qadissiyah dimana menurut perkiraan pasukan Islam berjumlah sekitar 32 ribu melawan pasukan Persia (kini Iran) yang berjumlah sekitar antara 120 ribu hingga 130 ribu prajurit yang dipimpin oleh Panglimanya bernama Rustum.
Jumlah yang kecil kembali memenangkan pertarungan. Pasukan Islam yang dipimpin oleh Panglima Sa'ad bin Abu Waqqash berhasil mengalahkan pasukan Persia yang dibantu pasukan bergajah, dan bahkan Panglima Rustum tewas di pertempuran tersebut. Inilah perang yang mengakhiri kekaisaran Persia hingga tak pernah bangkit lagi sampai sekarang.
Ini renungan bagi kita semua agar jangan pernah meyombongkan diri, menganggap remeh dan kecil pihak lain maupun orang lain. Karena kesombongan adalah awal dari kehancuran. Dan renungan ini berlaku di semua lini kehidupan, dan cerita perang di atas hanyalah sebagai gambaran bagi yang menyombongkan diri dan motivasi bagi yang dilecehkan.
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit mengalahkan golongan yang banyak dengan ijin Allah. Dan Allah berserta orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah ; 249). Jurnalisia
👀 8937
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.