Kegiatan tersebut dalam rangka kemandirian benih udang di Kotabaru untuk Pokdakan penunjang ekspor udang Kalsel. Selain itu juga merupakan kerjasama pengembangan kluster budidaya udang di Kabupaten Kotabaru antara Bank Indonesia Perwakilan Kalsel, Pemkab Kotabaru, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulsel.
Di sela kegiatan tersebut Kadis Perikanan Kotabaru, Zainal Arifin mengatakan tahun depan pihaknya akan revitalisasi tambak, karena dengan revitalisasi tambak diharapkan tingkat produktivitas tambak akan naik dengan demikian benur/benih udang pasti laku.
Menurut Zainal Arifin, target benih/benur Kotabaru ini dalam 1 bulan bisa sampai 5 hingga 6 juta benur, ini hanya untuk satu siklus dalam potensi di tambak yang mencapai 6 hektar. Kalau dirata-ratakan per hektar 20 ribu itu sudah 120 juta benur, tapi diambil 70 juta per tahun. Dengan adanya ini tersedia harganya murah kualitas lebih bagus, ukuran jumlahnya pun pas.
"Persoalannya kawan kawan penambak sulit mendapatkan benih pada waktu tertentu, kualitasnya masih kurang bagus, harganya relatif mahal. Dan dengan adanya program pelatihan dan diresmikannya BBKI Kotabaru bisa membantu meningkatkan produksi penambak udang di wilayah Kabupaten Kotabar," tambah Zainal Arifin.
Untuk pengembangan bibit-bibit udang untuk induknya didapatkan dari Kotabaru sendiri diambil dari Pulau Samar Gelap, sedangkan untuk teknisi diambil 2 orang dari Balai Takalar Sulsel dan hasil uji pembenihan dengan induknya dari Kotabaru ternyata hasilnya sangat baik.
Kegiatan pelatihan itu dihadiri para penambak dari Kecamatan Pulau Laut Timur, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Sigam dan Kelumpang Selatan. (Anto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.