Kepada Media ini ia mengaku beberapa hari lalu didatangi oleh orang yang memberinya duit sebesar Rp 150 ribu, dan diminta untuk memilih Paslon Nomor Urut 3 nanti di hari pencoblosan tanggal 9 Desember 2020.
"Duitnya sudah habis. Ketika diminta untuk mencoblos Nomor 3 nanti saya hanya bilang insya Allah; ini artinya saya tak mengiyakan kalau nanti mencoblos Nomor 3," ujar Ny. Pardi yang sehari-hari berjualan sayuran.
Ia pun menambahkan, kalau nanti diberi duit lagi akan ia ambil juga, namun tetap ia tak berjanji mencoblos Paslon yang dianjurkan oleh si pemberi duit. Kalaupun ada yang memasang stiker Paslon di kediamannya, ia persilakan saja. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.