Sekitar 1 dekade lalu ketika Mardani H. Maming mencalonkan diri sebagai Bupati Tanah Bumbu tak banyak warga yang mengenalnya.
Mardani muda, sangat muda bahkan ditambah belum punya pengalaman di birokrasi, jangankan jadi Bupati jadi Ketua RT atau Kepala Desa seperti ayahandanya pun tidak pernah.
Tapi siapa menyangka seorang Mardani muda bisa terpilih berkompetisi dengan rivalnya yang sarat pengalaman baik di birokrasi maupun di politik. Mardani terpilih sebagai Bupati termuda di negeri ini.
Tak sedikit yang meragukan kemampuan Mardani kala itu menjadi nakhoda membawa perahu bernama Tanah Bumbu menjadi maju dan sejajar dengan kabupaten lainnya yang lebih dulu eksis. Nyatanya semua keraguan tak sedikit orang itu terjawab dan mencengangkan. Tanah Bumbu menjadi maju di berbagai bidang di era Mardani H. Maming menjadi Bupati. Berbagai kebijakan pro rakyat atau populis dikeluarkan oleh Mardani, pemimpin muda yang memang ideal untuk membawa perubahan.
Mardani H. Maming merupakan protipe pemuda yang ideal dan potensial menjadi pemimpin masa depan. Dan sepantasnya warga Tanah Bumbu merindukan sosok pemimpin seperti Mardani H. Maming.
Hari ini kembali seorang muda mendaftarkan diri untuk menjadi Bupati di Pilkada Tanah Bumbu, berpasangan dengan seorang muda pula yakni, duet Syafruddin H. Maming (SHM) dan M. Alpiya Rahman (MAR).
Yang patut diperhatikan adalah sosok atau figur Syafruddin H. Maming. Sosok ini sama-sama menyandang nama belakang yang sama dengan Mardani H. Maming, pemimpin muda yang pernah memajukan dan mengubah Tanah Bumbu menjadi sejajar dengan kabupaten/kota di Kalsel.
Ya, Syafruddin H. Maming atau akrab dipanggil Cuncung ini tak lain merupakan saudara Mardani H. Maming yang dalam banyak hal mirip satu sama lain mulai dari perilaku, idealisme hingga pemikiran untuk memajukan pembangunan Tanah Bumbu dimana ia dilahirkan dan dibesarkan.
Cuncung bertekad akan meneruskan upaya dan usaha saudaranya untuk terus membangun dan memajukan Tanah Bumbu. Mereka para orang muda yang berpikiran maju dan visioner memang ideal dan selayaknya memimpin masyarakatnya untuk maju. Karena kemajuan berada di pundak dan tangan para pemuda sebagai generasi penerus yang ditinggalkan oleh para orangtua yang sepantasnya pensiun dan memberi kesempatan yang seluasnya kepada yang muda.
Para orang muda adalah generasi penerus para orangtua yang diharapkan hanya menjadi pembimbing bukan berkuasa terus menerus.
Hidup para Pemimpin Muda, kiprah dan karya kalian sedang dinanti. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.