Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Peribahasa ini mencerminkan sosok M. Noor, pengrajin dari limbah sisa potongan kayu Ulin (kayu besi, Red).
Hasil kerajinan dari M. Noor memiliki kualitas yang kuat dan halus. M. Noor memasarkan hasil kerajinannya dengan memanfaatkan media sosial seperti bukalapak dan shoppe. M. Noor juga memiliki reseller dibeberapa daerah di Kalsel.
Warga Swarga Desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir ini membuka bengkel kerajinan sekitar 7 bulan yang lalu.
Dengan 12 tenaga kerjanya berhasil meraup omzet penjualan antara Rp 140 juta hingga Rp 150 juta per bulan dari hasil kerajinannya itu.
Limbah kayu Ulin diolah M. Noor dan karyawannya menjadi berbagai barang antara lain cangkir, teko, lesung atau lumpang dan cobek serta barang hasil kerajinan lainnya.
Hasil kerajinan dari M. Noor memiliki kualitas yang kuat dan halus. M. Noor memasarkan hasil kerajinannya dengan memanfaatkan media sosial seperti bukalapak dan shoppe. M. Noor juga memiliki reseller dibeberapa daerah di Kalsel.
Bengkel kerajinan M. Noor bisa memproduksi 1.500 pcs per bulan cobek tutup yang saat ini lagi trend, belum lagi hasil kerajinan lainnya.
Perantauan dari Pulau Jawa ini terus berinovasi dan berkreasi menciptakan varian baru hasil kerajinan dari limbah kayu Ukin untuk meningkatkan penjualan. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.