Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanah Bumbu dari sektor pariwisata terutama objek wisata pantai.
2 objek wisata pantai yang menjadi andalan Kabupaten Tanah Bumbu antara lain Pantai Angsana dan Pantai Rindu Alam; dipastikan mengalami penurunan pendapatan di masa pandemi Covid-19 ini. Karena jika dibandingkan pendapatan dari pemasukan di 2019; pemasukan dari Pantai Angsana dari target Rp 700 juta tapi realisasinya di periode Januari hingga Desember 2019 hanya tercapai sebesar Rp 315 juta lebih.
Sementara Pantai Rindu Alam target pendapatan di 2019 sebesar Rp 750 juta hanya tercapai sebesar Rp 352 juta lebih.
"Di Pantai Rindu Alam ditutup sejak pandemi Covid-19. Semestinya pada Juli 2020 lalu sudah akan dibuka untuk para pengunjung, karena ada permasalahan lahan dengan warga, maka tempat itu tak dibuka," ungkap Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu, Hamaluddin Taher.
Ditambahkannya, bagi pengunjung yang memasuki objek wisata pantai dikenakan retribusi sebesar Rp 5 ribu per orang dengan rincian Rp 3 ribu untuk kas Pemkab sedangkan Rp 3 ribu untuk kas Desa. Retribusi sebesar Rp 5 ribu itu berlaku untuk hari-hari biasa yakni dari Senin hingga Jumat. Sedangkan pada hari-hari libur ataupun hari besar nasional dan keagamaan, tarif retribusi masuk sebesar Rp 10 ribu dengan rincian Rp 7 ribu ke kas Pemkab dan Rp 3 ribu untuk kas Desa. Jika melihat dari hasil pendapatan ke 2 objek wisata pantai tersebut, maka Pantai Rindu Alam di Desa Betung Kusan Hilir lebih banyak diminati dan dikunjungi daripada Pantai Angsana. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.