Norwegia Kisruh, Kelompok Anti Islam Robek Alquran

courtesy : pledgetimes

Polisi menggunakan gas air mata dan semprotan air merica untuk menghalau para pengunjukrasa di sekitar gedung parlemen di Oslo ibukota Norwegia, selama unjukrasa anti Islam oleh kelompok yang menamakan diri mereka Stop Islamization of Norway (SIAN), dan setidaknya polisi menangkap 29 orang.

Dikutip dari Portal Berita Pledgetime, para pengunjukrasa manabuh gndewrang dan bernyanyi sambil menrikkan 'tidak ada rasis di jalanan kami'.

Ketegangan meningkat diantara beberapa ratus pengunjuk rasa kontra ketika seorang anggota perempuan dari Kelompok SIAN merobek halaman-halaman Alquran dan meludahinya, kantor berita Norwegia, NTB melaporkan.


"Lihat, sekarang saya akan menodai Alquran," kata wanita perobek Alquran itu, Fanny Braten, yang sebelumnya telah didakwa dan dibebaskan atas ujaran kebencian. Braten melarikan diri tanpa cedera setelah kakinya ditendang oleh seorang pengunjuk rasa yang berhasil menembus pagar keamanan dan barisan polisi, lapor harian Oslo VG.

Kuatir lebih banyak kekerasan, polisi mengakhiri rapat umum SIAN lebih awal dari yang dijadualkan, dan membawa pendukung SIAN keluar dari tempat kejadian. Sebanyak 4 orang yang mencoba mengganggu protes SIAN ditangkap, dan ada juga laporan bahwa batu dan benda lainnya dilemparkan ke polisi. Kehadiran besar polisi menyusul setelah pemimpin SIAN, Lars Thorsen diserang seminggu yang lalu dalam protes serupa di kota barat Bergen.

Dewan Islam Norwegia, Abid Raja serta Menteri Kebudayaan sebelumnya mendesak orang-orang untuk menjauh dari protes SIAN hari Sabtu lalu dan tidak mengambil bagian dalam protes balasan untuk menghindari meningkatnya ketegangan. (Red)