Theodor Herzl |
Kemunculan banyak media sosial memungkinkan siapa saja dapat bertindak sebagai Wartawan atau seolah-olah sebagai Wartawan dengan menyajikan berbagai informasi dari media sosial miliknya. Setiap orang dapat menulis dan menyajikan informasi, namun tak setiap orang mampu berpikir dan berpandangan persis seperti seorang Wartawan.
Seorang Wartawan tak cuma dituntut pandai menulis informasi tapi juga menggali informasi dan mempelajarinya secara detil dampak dari informasi tersebut. Sehingga tak jarang seorang Wartawan dapat memperkirakan akibat atau dampak dari informasi yang ia tulis itu serta mengetahui jalan keluar dan solusi dari dampak tersebut.
Profesi seorang Wartawan tak bisa dipandang hanya sekedar pengumpul data, pencari fakta kemudian menyajikan tulisan ataupun pemberitaan, tapi juga mesti memperhitungkan pola pikir dan pemikirannya. Memang seorang Wartawan bukanlah sejenis makhluk yang serba bisa dan serba tahu, tapi setidaknya seorang Wartawan menguasai sebagian besar apa yang menjadi pekerjaannya setiap hari.
Theodor Herzl, seorang Wartawan dan kemudian berlaih menjadi aktivis; merupakan pencetus berdirinya negara Israel yang eksis hingga hari ini, dan keberadaan negara kecil ini sangat diperhitungkan dunia. Berdirinya negara para Kaum Yahudi ini tak terlepas dari pemikiran Theodor Herzl, yang menulis kumpulan pamflet dalam bahasa Jerman berjudul Der Judenstaat (Negara Yahudi). Kumpulan pamflet ini berisi seruan Theodor Herzl akan solusi pembentukan satu negara Yahudi untuk menjawab gelombang tuntutan Anti Yahudi terutama di Eropa. Lahirnya istilah 'zionisme' pun tak lepas dari pemikiran seorang Wartawan bernama Nathan Birnbaum.
Itulah 2 sosok Wartawan yang telah membuat sejarah mereka di dunia. Terlepas dari sentimen keagamaan dan politik, sebagai seorang wartawan Penulis ikut bangga sebagai seorang wartawan. (ISP)
-------------------------------
*[Infokus], merupakan tulisan berupa opini yang dikembangkan oleh Media ini. Dasar penulisan opini adalah Pasal 5 Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pres; "Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.