ilustrasi |
Selain itu kementerian Kesehatan RI juga dapat sorotan dari Badan Anggaran DPR RI terkait lemahnya koordinasi antara Gugus Tugas COVID-19 dengan Kementerian Kesehatan.
Banggar DPR RI juga menyoal adanya 'Rumah Sakit Nakal' yang sengaja membuat pasien positif COVID-19 untuk mendapatkan anggaran.
Menurut Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, beberapa waktu lalu, setelah diselidiki ternyata rumah sakit tersebut sengaja menyatakan pasien itu positif corona demi mendapatkan insentif rumah sakit.
"Telisik punya telisik, kalau dinyatakan mati COVID-19 lebih besar. Ada yang sebut kalau orang kena COVID-19 masuk rumah sakit sampai meninggal anggaran Rp 90 juta atau Rp 45 juta. Memang ini ujian betul, di Pasuruan, Jambi, Ciamis ini kan viral dimana-mana," jelas Said Abdullah seperti dikutip dari Situs Ayo bandung Online pada tanggal 15 Juli 2020 lalu.
Hari ini Jumat (17/07/20), Media ini mendapatkan informasi dari seorang warga di Kotabaru yang menyebut tetangganya terjatuh saat membangun pondok di kebunnya sehingga tidak sadarkan diri dan dirawat di RSUD Kotabaru. Tidak lama kemudian tetangganya itu dinyatakan positif COVID-19.
"Ini agak membingungkan dan mencurigakan," ungkap warga terkait tetangganya itu.
Adanya informasi warga itu Media ini mengkonfirmasi Direktur RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, dr. Cipta Waspada.
Simak juga :
Simak juga :
Melalui aplikasi WhatsApp-nya dr. Cipta mengatakan, "ini sudah terkonfirmasi hasil swab-nya atau baru reaktif hasil rapid-nya." (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.