"Kaya apa handak rami bajualan di dalam taman ni amun masih ada haja nang bajualan di muka taman itu, suruhi masuk barataan ke dalam sini banyak haja masih kios nang kosong," ungkap seorang pedagang kuliner dalam bahasa Banjar, yang berjualan di dalam komplek Taman Edukasi (Education Park) di kawasan Kecamatan Simpang Empat.
Sebut saja Mama Raihan, ia mengaku berjualan sepi di dalam komplek taman sejak pandemi COVID-19, dulu pun sebelum pandemi COVID-19 hanya ramai kalau ada acara diadakan di taman.
"Salawas COVID-19 ini warung tutupan, kada bajualan, banyak dagangan nang sudah kadaluwarsa (expired, Red), tapaksa batutukar pulang ba'asa, bamodal pulang," ungkap Mama Raihan.
Ia pun mengaku bersama beberapa pedagang lainnya berharap Pemkab Tanah Bumbu bisa membantu permodalan mereka agar kembali bisa berjualan.
"Sudah jua kami mendatangi Kepala Dinas, tagal disuruh mahadap langsung Bupati, ke rumah Bupati sudah jua tagal ujar petugas jaga disana Bupati haur ada tamu kada kawa ditemui, parai am," ungkap Mama Raihan pula.
Intinya para pedagang yang berjualan di dalam komplek Taman Edukasi sangat berharap Pemkab dapat membantu mereka, memberikan modal supaya bisa kembali berjualan pasca pandemi COVID-19. Begitupun harapan para pedagang yang berada di Pasar Minggu yang saling bersebelahan dengan Taman Edukasi.
Terkait bantuan kepada para pedagang atau UKM ini, menurut Kepala Disdagri Kabupaten Tanah Bumbu, Deny Haryanto, SE, MM beberapa waktu lalu, sudah disampaikan ke pihak Bappeda, dan sedang menunggu; yang kemungkinan menunggu evaluasi untuk kemudian diajukan ke Bupati. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.