Andi Ishaq Suriansyah yang mengajar di SMAN 1 Pulau Sebuku yang dipecat Kepala Sekolahnya merasa dizalimi.
Tidak ada alasan yang jelas atas pemecatan Andi Ishaq Suriansyah. Hanya ditulis berdasarkan hasil evaluasi kinerja sesuai surat pemberhentian bernomor 421.3-69/KP/SMAN I PS/2019 tertanggal 27 Juni 2019 yang ditandatangani Kepala Sekolah, Drs. Nursodik dan diketahui Komite Sekolah Nuryono.
Disadur dari beberapa media online Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalsel jelas mengatakan Kepala Sekolah tidak ada hak memberhentikan guru. Yang berhak memberhentikan adalah Disdikbud Propinsi Kalsel sekaligus yang mengeluarkan SK-nya, karena SK Guru Kontrak juga dikeluarkan oleh Disdikbud Propinsi Kalsel.
Hingga saat ini masih belum jelas langkah dan solusi dari Disdikbud Kalsel terkait permasalahan ini.
Menurut Andi Ishaq Suriansyah dirinya pernah diminta hadir untuk mediasi permasalahan ini dari perwakilan Disdikbud Propinsi Kalsel, untuk menyelesaikan polemik pemberhentian ini.
Lagi menurut Andi, dirinya kecewa karena hasil mediasi itu tidak pernah menyelesaikan masalah.
Seharusnya karena ini menyangkut administrasi dinas harus diselesaikan sesuai aturan yang berlaku, bukan hanya melalui mediasi yang hadir juga bukan merupakan pengambil kebijakan.
Pemberhentian ini terlihat sangat dipaksakan karena dengan beraninya Kepala Sekolah mengeluarkan surat pemberhentian yang seharusnya SK pemberhentian diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalsel. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.