Fokus ke COVID-19 Jangan Abaikan Virus Sangat Berbahaya Ini - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 10 Juli 2020

    Fokus ke COVID-19 Jangan Abaikan Virus Sangat Berbahaya Ini

    courtesy : Dr. Erskine L. Palmer
    Adanya penyebaran Corona Virus atau COVID-19 saat ini di nyaris negara di dunia jangan sampai menjadikan kita semua lengah apalagi mengabaikan bahaya virus di bawah ini, yang penyakit ditimbulkannya adalah diare apalagi sampai menyerang ana-anak.

    - Rotavirus.

    Dua vaksin sekarang tersedia untuk melindungi anak-anak terhadap serangan rotavirus, penyebab utama penyakit diare parah pada bayi dan anak kecil. Virus ini dapat menyebar dengan cepat, melalui apa yang oleh peneliti disebut sebagai fecal-oral route (artinya partikel feses yang kecil akhirnya dikonsumsi).


    Anda perlu mencetak spanduk, baliho, banner, bermacam stiker, bikin ID Card, sablon & lainnya, klik foto ini untuk pesan

    Meskipun anak-anak di negara maju jarang meninggal karena infeksi rotavirus, penyakit ini adalah pembunuh di negara berkembang, dimana perawatan untuk rehidrasi (kekurangan cairan tubuh) tidak tersedia secara luas. WHO memperkirakan bahwa di seluruh dunia sebanyak 453.000 anak-anak di bawah 5 tahun meninggal akibat infeksi rotavirus pada tahun 2008. Namun negara-negara yang telah memperkenalkan vaksin tersebut telah melaporkan penurunan tajam rawat inap dan kematian akibat serangan rotavirus ini.

    Selain Rotavirus di atas sama kita juga tak boleh lengah oleh serangan yang satu ini, yakni SARS-CoV yang menyerang saluran pernafasan sama halnya dengan COVID-19.

    - SARS-CoV.

    courtesy : Dr. Fred Murphy
    Virus yang menyebabkan sindrom pernafasan akut yang parah atau SARS, menurut WHO pertama kali muncul pada tahun 2002 di Propinsi Guangdong di bagian Selatan Negeri Tiongkok atau China. 

    Virus itu kemungkinan awalnya muncul pada kelelawar, kemudian melompat ke mamalia malam (nokturnal) sejenis musang sebelum akhirnya menginfeksi manusia. Setelah memicu wabah di China, SARS menyebar ke 26 negara di seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menewaskan lebih dari 770 selama 2 tahun. Penyakit ini menyebabkan demam, menggigil dan sakit tubuh, dan sering berkembang menjadi pneumonia, suatu kondisi parah dimana paru-paru menjadi meradang dan berisi dengan nanah. 

    Klik atau Tekan Saja Foto di Bawah Ini Untuk Pemesanan Langsung
     
    SARS memiliki angka kematian diperkirakan 9,6 persen, dan sampai sekarang belum memiliki pengobatan atau vaksin yang disetujui. Namun menurut laporan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) yang merupakan lembaga kesehatan masyarakat nasional Amerika Serikat. Lembaga ini adalah bagian dari U.S. Department of Health and Human Services (Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan), sebuah Lembaga se-tingkat kementerian pada pemerintah federal; tidak ada kasus baru SARS telah dilaporkan sejak awal tahun 2000-an. Bersambung............(Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...