courtesy : euronews |
Dikutip dari Euro News, sebanyak 3 imam ditunjuk untuk pelaksanaan shalat di Hagia Sophia, seorang diantaranya adalah profesor studi agama.
Pada Kamis lalu (23/07/20) Turki mempersiapkan shalat untuk pertama kalinya di landmark Istanbul. Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk itu dijadualkan bergabung dengan ratusan jemaah pada hari Jumat (254/07/20) untuk shalat di dalam katedral bekas peninggalan Kekaisaran Bizantium Romawi dijadikan masjid pada tahun 1453 pasca penaklukan pasukan Muslim pimpinan Muhammad Al Fatih di Istanbul dan kemudian dijadikan museum pada tahun 1934 oleh Mustafa Kemal Attaturk setelah Turki menjadi republik sekuler.
Erdogan mengeluarkan dekrit untuk memulihkan bangunan ikon abad ke 6 itu sebagai mesjid pada Juli 2020 setelah Pengadilan Tinggi Turki memutuskan Hagia Sophia telah secara ilegal dijadikan museum lebih dari 8 dekade lalu.
Dilansir dari situs berita Indopremier; langkah itu disambut dengan cemas di Yunani dan Amerika Serikat dan dari para pemimpin gereja Kristen dunia dan semakin mempererat hubungan dengan NATO sekutu Yunani.
Kata Wartawan BBC; meskipun ada pandemi koronavirus, kerumunan yang ketat terbentuk pada Jumat pagi di sekitar bekas katedral itu untuk shalat yang dijadualkan sekitar 1000 GMT. Beberapa orang menghabiskan malam di daerah itu. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.