
Hal itu diungkapkannya saat berada di Sekretariat DPC PDIP Kabupatern Tanah Bumbu, Senin (27/07/20) usai bertemu dengan para Pengurus DPC PDIP Tanah Bumbu.

"Seperti pembelian tumbler (tempat minum, Red) yang menggunakan anggaran sebanyak Rp 5 milyaran, ini kan tak ada kaitannya dengan penanganan dan pencegahan COVID-19," ujar Syarifuddin mengkritisi kebijakan yang dilakukan oleh Pemkab Tanah Bumbu.
Menurut Syarifuddin pula, yang tak segan-segan mengkritisi daerahnya ini, semestinya Pemkab Tanah Bumbu menggunakan dana anggaran untuk COVID-19 yang sebanyak Rp 200 milyaran itu untuk yang benar-benar berkaitan dengan penanganan dan pencegahan COVID-19.
"Pemkab Tanah Bumbu juga mesti memikirkan bidang lainnya selain urusan COVID-19. Masih banyak bidang lain yang juga sama memerlukan anggaran. Kawan-kawan PDIP di DPRD Tanah Bumbu mesti memperhatikan soal penggunaan anggaran untuk COVID-19 ini jangan sampai penggunaannya semacam dijadikan kesempatan untuk suka-suka," ujar Syarifuddin.
Ia mengimbau kepada DPRD Tanah Bumbu terutama Anggota yang berasal dari PDIP untuk tak segan menggunakan hak interpelasi dan hak angket jika penggunaan anggaran COVID-19 kurang tepat apalagi sampai tidak jelas. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.