Kebijakan tiap daerah pasti berbeda-beda terkait penanganan dan pencegahan pandemi COVID-19. Terdapat daerah yang menghentikan rapid test secara massal terkecuali terhadap warga yang sakit seperti Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, namun tak sedikit daerah yang masih tetap was-was dan kuatir akan kesehatan para warganya; tetap melakukan rapid test terhadap warganya meski tampak sehat seperti misalkan di Kabupaten Kapuas Kalteng.
Di tengah semakin banyaknya warga yang mulai skeptis bahkan apatis terhadap keberadaan pandemi COVID-19, PDAM Kabupaten Kapuas melaksanakan rapid test, Senin (15/06/20), berlokasi di kantornya yang diikuti karyawan sebanyak 120 orang.
“PDAM Kapuas melakukan rapid test ini dibantu petugas kesehatan dan rapid test ini bertujuan untuk melakukan screening potensi penyebaran COVID-19 untuk diperiksa lebih lanjut,” kata Ahmad Jaya, Koordinator Kegiatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
"Rapid test tersebut sebagai deteksi dini penularan COVID-19 bagi karyawan PDAM Kapuas sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Direktur PDAM Kapuas, Agus Cahyono, ST sembari menambahkan pihaknya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Bupati Kapuas, Pemkab dan Gugus Tugas terkait kegiatan tersebut.
Secara umum warga terutama para pengguna media sosial sudah tampak bosan terhadap hal-hal terjait COVID-19 ini. Tak sedikit yang menganggap pemberitaan mengenai virus tersebut dan bahayanya sebagai suatu kepanikan massal dan sesuatu yang terlalu dibesar-besarkan.
"Bosan. Pemberitaan COVID-19 ini setiap hari menyebar di berbagai jenis media. Sudah kurang percaya, karena tak seperti yang digambarkan oleh video ketika terjadi di Wuhan China," ungkap seorang pengguna Facebook.
"Kita sekarang lebih mencemaskan soal ekonomi daripada soal COVID-19, karena gara-gara virus ini dampak ekonominya sangat besar, kita ingin segera berkerja dan memperoleh penghasilan daripada hanya berharap bantuan pemerintah yang tak seberapa," ujar seorang pengguna Facebook lainnya dengan nada skeptis. (Dolok)
Di tengah semakin banyaknya warga yang mulai skeptis bahkan apatis terhadap keberadaan pandemi COVID-19, PDAM Kabupaten Kapuas melaksanakan rapid test, Senin (15/06/20), berlokasi di kantornya yang diikuti karyawan sebanyak 120 orang.
“PDAM Kapuas melakukan rapid test ini dibantu petugas kesehatan dan rapid test ini bertujuan untuk melakukan screening potensi penyebaran COVID-19 untuk diperiksa lebih lanjut,” kata Ahmad Jaya, Koordinator Kegiatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
"Rapid test tersebut sebagai deteksi dini penularan COVID-19 bagi karyawan PDAM Kapuas sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Direktur PDAM Kapuas, Agus Cahyono, ST sembari menambahkan pihaknya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Bupati Kapuas, Pemkab dan Gugus Tugas terkait kegiatan tersebut.
Secara umum warga terutama para pengguna media sosial sudah tampak bosan terhadap hal-hal terjait COVID-19 ini. Tak sedikit yang menganggap pemberitaan mengenai virus tersebut dan bahayanya sebagai suatu kepanikan massal dan sesuatu yang terlalu dibesar-besarkan.
"Bosan. Pemberitaan COVID-19 ini setiap hari menyebar di berbagai jenis media. Sudah kurang percaya, karena tak seperti yang digambarkan oleh video ketika terjadi di Wuhan China," ungkap seorang pengguna Facebook.
"Kita sekarang lebih mencemaskan soal ekonomi daripada soal COVID-19, karena gara-gara virus ini dampak ekonominya sangat besar, kita ingin segera berkerja dan memperoleh penghasilan daripada hanya berharap bantuan pemerintah yang tak seberapa," ujar seorang pengguna Facebook lainnya dengan nada skeptis. (Dolok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.