![]() |
ilustrasi |
Para warganet kebanyakan menuding pengadaan belasan juta masker itu hanyalah akan buang-buang anggaran negara dan bisa berpotensi penyalahgunaan dana anggaran oleh para oknum yang mengambil kesempatan.
Dilansir dari situs berita VivaNews edisi tanggal 11 Jni 2020, Ketua KPU Pusat Arief Budiman mengatakan, "masker kain 13 juta lembar lebih. Kemudian masker sekali pakai untuk petugas KPPS itu 304.927 boks. Jadi kami berikan per TPS itu 2 boks. Kemudian masker sekali pakai cadangan untuk pemilih di TPS, itu juga sebanyak 609.854 boks. Kemudian hand sanitizer, disinfektan, dan seterusnya."
Perhitungan paling mungkin dengan menyediakan masker sebanyak 13 juta jika dikalikan dengan harga per satuan Rp 5.000, maka untuk pengadaan masker saja sudah sebesar Rp 65 milyar, belum perlengkapan lainnya seperti hand sanitizer dan disinfektan.
Ketua Komis pemilu Daerah (KPUD) Kabupaten Tanah Bumbu, Mahruri, SE, Jumat (12/06/20), ketika dikonfirmasi terkait berapa masker yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Tanah Bumbu memberikan jawaban, "sesuai arahan KPU Pusat kita hitung perlu 9.128 masker." (Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.