
Hal itu seperti diungkapkan oleh Kepala Disdagri Kabupaten Tanah Bumbu, Deny Haryanto, SE, MM, usai meninjau dan memeriksa Pusat Niaga Bersujud atau Pasar Minggu di kawasan Kecamatan Simpang Empat yang rencana akan dijadikan pusat pasar harian.
"Penguatan ekonomi pasca kondisi darurat COVID-19 perlu dilakukan untuk membantu para UKM dan pedagang pasar yang selama berbulan-bulan ikut terdampak COVID-19," ujar Deny.
Menurut Deny, ia berharap Pemkab Tanah Bumbu bersedia mendukung rencananya tersebut terlebih Bupati dan pihak DPRD, karena ini tidak saja membantu tapi juga mengembangkan usaha para UKM dan pedagang pasar.
"Bentuk rencana atau program itu adalah dengan membantu memberikan modal secara bergulir tanpa bunga kepada para UKM dan pedagang pasar. Adapun jumlah bantuan modal akan disesuaikan dengan kebutuhan UKM dan pedagang, sehingga besaran nilainya tidak sama dan bervariasi," tambah Deny.
Rencana program tersebut bisa berkerjasama dengan pihak Bank terutama Bank milik pemerintah.
"Bantuan permodalan kepada para UKM dan pedagang secara bergulir ini juga mengantisipasi praktik bank gelap yang selama ini marak menyasar para pedagang kecil dengan menerapkan bunga pinjaman yang sangat besar," tambah Deny.
Masih menurut Deny, untuk melaksanakan rencana program tersebut tentu saja ia mengharapkan dukungan dan persetujuan Bupati Tanah Bumbu, H. Sudian Noor selaku atasannya. Dan ia optimis Bupati Tanah Bumbu akan menyetujuinya karena menurutnya ini langkah tepat untuk membantu dan mengembangkan usaha masyarakat.
"Tiap pasar milik Pemerintah Daerah paling tidak membutuhkan dana Rp 2 milyar untuk rencana program tersebut, yang artinya akan dibutuhkan dana sebesar Rp 10 milyar untuk seluruh pasar yang ada. Dan ini bantuan modal bergulir dan bergilir kepada para pelaku UKM dan pedagang," tutup Deny. (Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.