Manfaatkan Bekas Galian Tambang PT ITP Ciptakan Usaha Masyarakat - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Rabu, 13 Mei 2020

    Manfaatkan Bekas Galian Tambang PT ITP Ciptakan Usaha Masyarakat

    Perusahaan produsen semen cap Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Plant Tarjun melaksanakan pelatihan budidaya ikan nila dengan keramba apung pada akhir Maret 2020 lalu, dan memberikan bantuan bibit sebanyak 12 ribu ekor dengan memanfaatkan bekas kawasan pertambangan yang bisa dipergunakan sebagai lahan usaha baru bagi masyarakat.

    Budidaya ikan nila ini terbukti setelah dilakukan ujicoba oleh masyarakat petambak membuat keramba apung di dalam area bekas pertambangan yang ada di Desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru.

    Instruktur pelatihan, I Wayan Sudhiarta menjelaskan kegiatan diawali dengan pelaksanaan pelatihan di Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) PT ITP dan materi yang disampaikan berkaitan dengan bagaimana cara memelihara ikan nila, mulai dari pembibitan, pemilihan induk sampai kepada pemeliharaan dan panen, serta diberikan pula cara menentukan keramba atau dengan kata lain adalah persyaratan lokasi, kualitas benih yang ditabur, pakan dan kualitas air.

    “Menjadi hal menarik karena media yang dipakai oleh kelompok petambak adalah areal bekas galian tambang dan itu tentunya menjadi upaya yang baik guna memanfaatkan lahan tersebut menjadi kawasan perikanan. Namun perlu diingat juga tidak semua kawasan itu bisa dipergunakan tergantung dari topografi dan kualitas airnya, yang jelas syarat utamanya adalah pada air yang cocok untuk budidaya ikan nila,” papar Wayan.

    Pada tahap awal sambungnya, cukup bagus yang mana bibit ikan yang dipelihara dari 12 ribu bibit yang ditebar hanya sekitar 5 persen saja tingkat kematiannya dan sisanya dapat dipertahankan sampai pada waktu panen.

    “Kita melihat tahap awal sangat bagus sekali, dan kami dari perusahaan akan terus memantau perkembangannya dalam melihat kondisinya di lapangan dan tingkat keberhasilannya tergantung dari kemauan para pelaku usahanya dan hal lainnya pasti akan menjadi perhatian agar usaha yang dijalankan dapat berhasil sesuai harapan,” jelasnya kemudian.

    Seorang petambak, Mudrikah menyatakan kenapa mereka memilih lahan eks tambang dikarenakan dari segi pembiayaan lebih murah dengan lahan yang sudah tersedia hanya bermodalkan sedikit kayu dan batang bambu serta untuk mengawasinya tidak jauh dari areal permukiman warga sehingga memudahkan.

    “Kami sangat bersyukur dengan bantuan pelatihan oleh Indocement terkait dengan budidaya ikan nila dengan sistem keramba apung serta bantuan belasan ribu bibit ikannya. Apalagi ada penjelasan tentang kawasan bekas galian tambang ternyata di wilayah kami bisa dimanfaatkan dan itu menjadi angin segar bagi warga petambak,” ujarnya.

    Sementara Kepala Desa Serongga, Akhyar Maulana sangat apresiatif atas kegiatan yang dilakukan oleh PT ITP dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam memberikan pelatihan budidaya ikan nila dengan lahan bekas galian tambang.

    “Jujur saja, Indocement telah banyak membantu dan saya kira kebijakan perusahaan dengan program CSR-nya pasti sangat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, namun bilamana nantinya masih ada kekurangan tentu akan disinergikan dengan program kegiatan perusahaan,” imbuhnya.

    Management PT ITP Plant Tarjun, H. Teguh Iman Basoeki menuturkan, perusahan masih berkomitment terus menjalankan program CSR walaupun tentunya tetap memenuhi protokol COVID-19 dan program ini adalah termasuk dalam CSR pilar pembangunan ekonomi dan pendidikan tahun 2020. Perusahaan melaksanakan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan ilmu dasar dalam budidaya perikanan khususnya dengan menggunakan keramba apung, sehingga masyarakat desa yang berminat dapat mengembangkan dan memanfaatkan lahan-lahan untuk budidaya ikan.

    “Budidaya perikanan keramba apung menjadi alternatif tambahan dalam memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat dan menjadi satu diantara sumber ikan bagi pasar dan kebutuhan lokal,” tuturnya. (RnS/ril)

    ----------©----------
     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...