Menjelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah, suasana di Pasar Kemakmuran Kotabaru yang ramai dikunjungi warga khususnya umat Islam yang berbelanja baik untuk keperluan puasa maupun menyambut lebaran. Seolah tak mempermasalahkan penyebaran pandemi COVID-19 yang angka rekatifnya terus meningkat, atau mereka sudah 'berdamai' dengan pandemi seperti yang dikatakan Presiden RI, Joko Widodo, ataukah mengikuti tanda pagar virtual dunia maya (tagar) #IndonesiaTerserah.
Tak sedikit warga yang berkunjung ke pasar yang sudah mengabaikan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19; yakni tanpa menggunakan masker. Dan beberapa warga pengunjung mengungkapkan besok atau lusa mendekati lebaran diperkirakan para pengunjung pasar akan lebih banyak lagi.
Kurang lebih sama dengan kondisi pasar di Tanah Bumbu menjelang lebaran. Hanya saja di Tanah Bumbu pengunjung pasar tak sebanyak di pasar Kotabaru yang hanya 1 memiliki pasar induk yakni Pasar Kemakmuran dan Limbur Raya pada 1 komplek yang berdekatan. Sedangkan di Tanah Bumbu terutama di kawasan Kecamatan Simpang Empat terdapat beberapa pasar selain Pusat Niaga Bersujud (Pasar Minggu) juga terdapat pasar lainnya seperti Pasar Harian, Pasar Sabtu, Pasar Ampera dan Pasar Kodeco. Bedanya hanyalah jika Pasar Kemakmuran cuma buka pada siang hari, sedangkan pasar-pasar di kawasan Kecamatan Simpang Empat juga terdapat yang buka pada malam hari seperti Pasar Minggu dan Pasar Kodeco.
Dan kesamaan antara Kotabaru dan Tanah Bumbu adalah angka reaktif COVID-19 terus mengalami peningkatan, bahkan Tanah Bumbu berada di urutan ke 2 di Kalsel setelah Kota Banjarmasin, dan seluruh Kecamatan di Tanah Bumbu dinyatakan dalan status zona merah. (RnS/ISP)
sama2 hanya himabauan tak ada penerapan, sama2 stay at home tp bg2 sembako dijalanan
BalasHapusstay at home tak akan efektif & ditaati warga jika hanya sekedar imbauan tapi warga tak dipenuhi segala kebutuhannya selama stay at home. Karena dengan stay at home berarti mereka tak menghasilkan terkecuali para PNS yg dijamin oleh pemerintah, sedangkan karyawan perusahaan meski mereka pun digaji tentu tak sama antara jaminan pemerintah dengan jaminan perusahaan yg jelas ikut terkena imbasnya tak dapat beraktivitas. Bila perusahaan seperti pemerintah yg memberikan jaminan kepada PNS, maka tunggu kebangkrutan perusahaan. Yg sangat terdampak itu adalah warga umum meski tak terpapar COVID-19 tapi mereka juga sama tak dapat berbuat apa-apa.
Hapusterus kita harus mncotoh sp? mereka mnggimbau tp merka dijalan, walaupun stelah covid mningkat sdh jarang sih turun kjalan.
BalasHapusdipasarpun ga ada pnjagaan, ga ada ptugas,pnyuluhan dilapangan minim..inikan bisa mnggring opini warga seakan2 kotabaru aman
setidakx ada satu dua ptugas jaga, yg ga pake masker usir dr pasar🙏🙏🙏