"Sebenarnya tidak boleh, PGI (Persekutuan Gereja Indonesia, Red) menganjurkan semua peribadahan dilaksanakan di rumah, jadi mereka yang masih kebaktian bersama itu termasuk yang ngeyel alias keras kepala," ungkap seorang pengurus gereja di Kotabaru.
Ditambahkannya kecuali ibadah yang sifatnya darurat (emergency) seperti pemakaman (penguburan), itupun tetap harus diatur physical distancing, pakai masker, sarung tangan, dan tak boleh banyak-banyak orang.
Adapun di Tanah Bumbu kebaktian dilaksanakan melalui streaming terutama di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang berada di kawasan Sungai Kecil Desa Gunung Besar Kecamatan Simpang Empat.
"Kebaktian disana hanya pelayan-pelayan saja karena pakai live streaming. Kebaktian dilakukan Minggu jam 09.00 WITa," ungkap seorang Jemaat GPdI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.