ilustrasi (google) |
"Terkecuali beras produk lokal seperti hasil dari panen para petani di Pagatan Kusan Hilir yang harganya masih stabil belum naik," ungkap seorang penjual beras di kawasan Jl. Transmigrasi Plajau Kecamatan Simpang Empat.
Beras berbagai jenis terutama jenis Siam Unus dan Mayang misalnya mengalami kenaikan harga rata-rata mencapai Rp 200 ribu per karungnya yang berisi 36 kilo; yang berarti kenaikannnya mencapai Rp 5 ribu lebih per kilonya.
"Saya mendapat pasokan beras dari Banjarmasin oleh langganan,: ungkap penjual beras itu.
Ketika ditanya keterkaitan harga beras dengan kondisi COVID-19, dikatakannya tak begitu berpengaruh langsung hanya saja beras di gudang stok banyak yang dibeli untuk keperluan bantuan baik oleh pemerintah daerah, pejabat maupun lembaga yang memberikannya ke warga.
"Beras ini sebelumnya saya jual seharga Rp 40 ribu per gantang, kini harganya Rp 48 ribu. Bajualan baras ni sabujurnya sudah kada kawa digawi tagal musti digawi jua daripada kadada gawian [Sebenarnya jualan beras ini sudah tak bisa dilakukan tapi mesti dilakukan juga karena tak ada kerjaan]," ujar penjual beras sambil menakar beras untuk seorang pembeli.
Diakuinya pula bulan puasa tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya dimana harga beras tak terlalu naik. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.