Angka Reaktif Meningkat Pemkab Kotabaru Disarankan Maksimalkan Rapid Test - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 16 Mei 2020

    Angka Reaktif Meningkat Pemkab Kotabaru Disarankan Maksimalkan Rapid Test

    Penyampaian press rilis oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotabaru, Said Jafar terkait kondisi penanganan COVID-19, Jumat (15/05/20) lalu, di halaman kantor Bupati Kotabaru menyisakan pertanyaan berbagai kalangan, karena tak menyinggung masalah melonjaknya angka "reaktif" rapid test di Bumi Saijaan.

    Angka "reaktif" rapid test di Kotabaru terus meningkat, jumlahnya mencapai 117 orang, atau mengalami kenaikan 2 orang, setelah sebelumnya 115 orang.

    Rapid test memang bukan penentu seseorang terkena COVID-19, tapi sebagai skrining awal, untuk kepastian dan validasi tetap menggunakan metode pemeriksaan swab test.

    Seorang tokoh pemuda, pemerhati Kotabaru sekaligus akademisi, Rony Syafriansyah angkat bicara mengenai hal ini, dia menilai meningkatnya kasus "reaktif" karena terlambatnya penanganan pengecekan Cluster Gowa, sehingga selain carrier sudah banyak juga kontak erat yang masih bebas berinteraksi di masyarakat, selain kekurangan rapid test dan tenaga pelacak di lapangan.

    "Masih bebasnya travel atau Pelaku Perjalanan dari zona merah/transmisi lokal yang tidak melaporkan diri ke Puskesmas, atau melakukan karantina mandiri, sehingga semua menjadi bom waktu saat dilakukan rapid test secara massal," beber Rony.

    Menyikapi hal ini, pemikir muda Kotabaru ini menyarankan agar pemerintah daerah melakukan beberapa langkah antisipasi secara masif, pertama terus memaksimalkan rapid test, sehingga pemetaan kondisi penyebaran di masyarakat dapat diketahui secara riil, serta dapat dilakukan isolasi sesuai SOP baik melalui karantina mandiri maupun dikarantina gabungan.

    Kedua karena kondisi geografis Kotabaru,  Pemkab/Tim Gugus agar membuat ruang karantina massal di tiap kecamatan sehingga memudahkan pengawasan mereka yang "reaktif" agar tidak keluar berinteraksi dengan orang lain untuk sementara waktu. 

    Ketiga melengkapi alat pelindung diri (APD) standar untuk tenaga kesehatan, baik yang di RSU PJS maupun di Puskesmas, demi keamanan dan kenyamanan pemeriksaan pasien.

    Keempat kembali perketat pengawasan di perbatasan dan semua pintu masuk menuju ke Kotabaru, baik darat, laut dan udara. 

    Rony yakin jika Pemkab bersama masyarakat melakukan langkah-langkah strategis yang disampaikannya, maka upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kotabaru dapat berjalan maksimal.(RnS)

    ----------©----------
     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...