 |
| Courtesy : digination.id |
"Stres saya dengan adanya sistem belajar secara online ini. Baru 2 minggu saja rasanya sudah tak kuat," ungkap seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 anak yang bersekolah di tingkat TK dan SD yang tinggal di kawasan Kelurahan Gunung Tinggi Batulicin Tanah Bumbu.
Menurut ibu rumah tangga itu, orangtua murid terpaksa harus bertindak mengajari anaknya seperti layaknya seorang guru.
"Yang agak susah itu kan mengajari anak SD, pelajarannya banyak yang beda dari kita dulu masih sekolah, banyak kita yang tak tahu," ujarnya mengeluh.
Seorang ibu rumah tangga lainnya yang tinggal di kawasan Jl. Transportasi Plajau Simpang Empat juga sama mengeluhkan kondisi belajar di rumah secara online itu.
"Saya jadi tak bisa kemana-mana kalau pagi, harus mengajari anak saya uang sekolah di TK, semoga saja cepat berlalu dan bisa bersekolah seperti biasa," harapnya.
Selain harus mengajari anaknya, para orangtua pun mesti membeli paket kuota internet untuk agar anaknya bisa belajar secara online bagi yang tak memiliki fasilitas wi-fi di rumahnya, dan yang jelas mesti menggunakan smart phone pula.
Namun ada pula orangtua murid yanh justru mengambil hikmah dari kondisi belajar secara online tersebut; jadi paham bagaimana tugas seorang guru sebenarnya mengajar para muridnya.
"Kita jadi paham dan mengerti tugas seorang guru yang mengajar para muridnya di sekolah, ternyata bukan pekerjaan gampang, ini baru 2 pekan saja kita sudah kelimpungan," kata seorangtua murid di kawasan Desa Sejahtera Kecamatan Simpang Empat. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.