Nyaris tak ada pembicaraan yang tak mengarah ke Virus Corona (COVID-19), virus yang sangat 'nakal' yang membuat seluruh manusia di planet bumi ini kalang kabut dibuatnya.
----------©----------
Semua sedang fokus ke COVID-19 dan penyebarannya serta korbannya berapa banyak yang tak kenal strata itu apakah ia seorang Borjuis maupun Proletar, juga tak pandang keturunan siapa apakah ia keturunan darah biru ataukah jenis darah warna lainnya.
COVID-19 mengalahkan kekuatiran terhadap Virus Ebola dan MARS, bisa membuat tiap orang terlena oleh DBD yang malah terus mengintai setiap saat mengambil kesempatannya diantara COVID-19 yang sebagai 'new comer' alias pendatang baru.
Yang jangan pernah dilupakan adalah di tengah semua terfokus terhadap COVID-19 ini adalah berbagai kebutuhan manusia yang tak pernah bisa ditunda termasuk pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana penunjang kehidupan setiap hari.
Manusia lahir ke dunia (baca bumi) adalah suatu keniscayaan yang sudah menjadi kehendak dan ketetapan Sang Pencipta, dan kematian itu adalah kepastian yang tiap yang bernyawa hanyalah sedang menanti giliran dengan cara kematian yang beragam termasuk terpapar oleh COVID-19.
Tiap orang yang berpikir bijak adalah individu yang tak berpasrah diri dalam menghadapi apapun tapi bertawakkal; berusaha, berupaya sambil memohon petunjuk kepada Sang Pencipta dan Pemilik kehidupan ini.
Adanya COVID-19 ini jangan sampai mengabaikan badan jalan yang lambat laun akan tergerus oleh abrasi sehingga akhirnya putus dan akan menimbulkan masalah baru.
Badan jalan di kawasan Desa Sekoyang Kecamatan Pulau Laut Barat Kotabaru ini, dilaporkan oleh beberapa warga sedikit demi sedikit digerus oleh air laut yang masuk melalui sungai air asin yang berada di tepi jalan.
"Lama kelamaan atau bahkan tak terlalu lama lagi badan jalan itu akan putus, dan transportasi ke arah Lontar pun terhenti jika Pemkab setempat tak cepat tanggap karena terfokus ke COVID-19," ungkap seorang warga yang sering melewati jalan itu.
Nah, pastikan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana tetap berlanjut sambil melakukan pencegahan terhadap COVID-19, karena semuanya menjadi penting, dan semuanya berimbas kepada warga untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari. Jangan karena COVID-19 lalu yang lain menjadi terabaikan seolah COVID-19 ancaman besar yang dapat bumi ini menjadi segera kiamat. (ISP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.