Bulan Puasa Tanpa Pasar Wadai, Jam Berjualan Dibatasi - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 24 April 2020

    Bulan Puasa Tanpa Pasar Wadai, Jam Berjualan Dibatasi

    Dampak pandemi COVID-19 terhadap aktivitas manusia di berbagai sektor sangat lah luar biasa dirasakantak terkecuali oleh para pedagang di pasar terutama di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Ini terjadi sebelum Surat Edaran Bupati Tanah Bumbu soal pembatasan jam buka pasar baik tradisonal maupun pasar modern.

    "Minggu lalu Pasar Minggu yang biasanya pada malam minggu (Sabtu malam, Red) diramaikan oleh lapak kakilima yang berjualan, tidak ada, yang buka kecuali toko-toko saja," ungkap Abdi, seorang pemilik kios minum dan Sembako di Pasar Minggu atau Pusat Niaga Bersujud.

    Dampak COVID-19 ini juga diakui pula oleh seorang pemilik toko di kawasan Jl. Transmigrasi Plajau yang berjualan peralatan dan pernak pernik asesoris mobil.

    "Sangat terasa dampaknya. Pembeli kurang dari sebelumnya adanya pandemi COVID-19 ini," ungkap pemilik toko asesoris mobil.

    Seorang tukang jahit yang membuka kiosnya di Pasar Minggu kawasan Kecamatan Simpang Empat pun mengakui; pelanggannya menurun.

    "Pelanggan yang biasanya minta jahitkan pakaian ataupun mempermak celana dan baju jadi berkurang. Ada pula pelanggan yang sudah sangat kenal menelpon terlebih dahulu sebelum ke kios, karena untuk memastikan apakah saya buka atau tutup. Untunglah masih bisa telponan, namun kerjaan jadi menurun dan sepi," ungkap Basuni, tukang jahit di Pasar Minggu.

    Di kawasan Taman Edukasi (Education Park) yang bersebelahan dengan Pasar Minggu, siang hari tampak beberapa kios yang buka, namun di malam hari menjadi sepi. Siang hari beberapa pedagang kuliner yang menggunakan gerobak tampak mangkal di pelataran Taman Edukasi saat sebelum bulan puasa, namun para pembeli tak sebanyak sebelum pandemi COVID-19.

    "Jualan gado-gado ini sebelumnya lumayan hasilnya, kini menurun lebih 50 persen," ujar seorang wanita setengah baya yang berjualan gado-gado mangkal di pelataran atau lebih tepatnya di trotoar depan Taman Edukasi.

    Bulan puasa yang biasanya identik dengan Pasar Wadai, kini tiada. Hari pertama puasa terdapat beberapa pedagang makanan dan minuman di depan Taman Edukasi namun pembeli pun tak seramai dulu. (Red)


     
    ----------©----------
     
     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...