Prof. Syaipul Bahri |
"Incumbent (petahana) yang ada di Batulicin Tanah Bumbu itu sangat fragmatis kok mau menjadi wakil. Dan tak ada yang dia buat, dia lakukan tidak ada semata-mata rekam jejaknya bahkan menimbulkan permusuhan di Tanah Bumbu."
Hal di atas diungkapkan oleh Prof. Syaipul Bahri, yang mengulas beberapa Bakal Calon Kepala Daerah yang akan berkompetisi di Pilkada Kotabaru tahun 2020 ini, terutama sudut pandangnya terhadap yang telah merasakan menduduki kursi Bupati yakni Said Jafar, H. Sudian Noor dan Zairullah Azhar.
Prof. Syaipul Bahri mengatakan pula, "sementara petahana (incumbent) di Kotabaru yang akan maju bersama petahana yang dari Tanah Bumbu; penuh dengan catatan-catatan kriminal bahkan. Catatan kriminalnya kan jadi tak terbukti karena kita sudah diam. Silakan dia beritakan dengan baik yang ternyata tidak baik juga."
Kemudian, "calon lainnya kan sudah pernah juga menjadi Bupati, legend juga kan bupatinya. Jadi kepindahan untuk jadi Kotabaru jelas sekali hanya mengumpulkan uang untuk masa tuanya supaya mati masuk sorga, jadi dengan uang itu ia ingin mati masuk sorga bukan berpikir sebuah generasi baru. Kalau berpikir generasi baru mestinya yang muda-muda tampil."
Menurut Prof. Syaipul Bahri mestinya mereka yng sudah pernah merasakan jadi Bupati itu memberikan kesempatan kepada yang muda.
"Yang sudah pernah merasakan jadi Bupati itu sebaiknya tak usah lagi maju, biar tetap menjadi legenda di masyarakat. Kalau masih juga ikut maju apalagi sampai mau berada di posisi wakil ini jelas tidak idealis, hasratnya itu tak idealis. Dia petahana (incumbent) selesai dan berhentilah, kalau dia maju nantinya akan mempermalukan dirinya sendiri. Kalau dia berhenti kan bagus, akan melegenda," ujar Prof. Syaipul Bahri menanggapi akan majunya Bupati Petahana Tanah Bumbu yang digadang berpasangan dengan Bupati Petahana Kotabaru, yang mana Bupati Petahana Tanah Bumbu berada di posisi sebagai Bakal Calon Kepala Daerah. (ISP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.