Dengan sindiran ini saya hanya bermaksud mengingatkan fungsi dan tugas Wartawan dan Jurnalis (baca; mainstream) adalah mencari dan mengumpulkan bahan, data baik berupa suara, dokumen maupun visual untuk kemudian diolah menjadi satu kesatuan yang lengkap sebagai pemberitaan sesuatu kaidah 5W + 1H, bukan hanya informasi sepotong-sepotong (parsial) sehingga para penikmat berita tak penasaran bahkan bingung dengan hanya berupa foto, video (visual) dengan 'caption' atau keterangan ala kadarnya.
Saya menemukan beberapa orang yang dalam kegiatan kesehariannya mengaku dan ingin dianggap atau dikategorikan Wartawan ataupun Jurnalis namun sangat jarang menulis berita malahan lebih banyak membuat TS atau TL di Facebook daripada di media tempatnya berkarya maupun berkerja.
Padahal keahlian menulis pemberitaan akan menjadi sangat terasah dengan terus menerus menulis pemberitaan secara lengkap di media sendiri ketimbang menuliskannya di Facebook ataupun di jenis media sosial lainnya.
Wartawan atau Jurnalis itu memiliki naluri yang kuat untuk menulis dan memberitakan sesuatu hal secara lengkap agar dapat memuaskan hasrat keingintahuan publik pembaca.
Sangat disayangkan memang masih ada saja Wartawan atau Jurnalis yang tak percaya diri menulis pemberitaan di medianya sendiri yang malah memuatnya di media sosial.
Sehebat apapun seseorang yang menulis di media sosial; tak akan pernah bisa dikategorikan sebagai Wartawan atau Jurnalis, karena memang media sosial itu tak pernah memberi label sebagai Pekerja Pers (Press) bagi penulisnya apalagi memberikan ID Card sebagaimana yang dimiliki oleh para Wartawan dan Jurnalis dari media mainstream (arus utama).
Terkhusus bagi Facebooker, media sosial Facebook pasti tak akan pernah melabeli kalian sebagai penulisnya adalah Wartawan/Jurnalis dari Media Facebook, dan tak ada ID card pula untuk itu. Maka berpikirlah dan menulislah layaknya pelaku jurnalistik di media mainstream bila ingin dapat predikat Wartawan atau Jurnalis. Karena jika cuma menulis TS atau TL di Facebook, maka kalian hanyalah sebagai Informan. ©Jurnalisia™
👀 2295
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.