Meskipun sudah diberitahukan oleh adanya Surat Bupati Tanah Bumbu terkait tidak ditutupnya pasar, atau lebih tepatnya Surat Bupati Tanah Bumbu Nomor
B/433.1/746/Bag.Pem-2.Bup/III/2020 tentang Pengendalian Penyebaran
Covid-19 dimana seluruh Pertokoan, Pasar, Perkantoran dan Pusat Layanan
agar tetap membuka layanannya dengan menerapkan standar kesehatan untuk
mencegah penyebaran Covid-19, namun masih banyak warga Tanah Bumbu yang kuatir dan mempertanyakan apakah pasar akan ditutup.
"Isunya pasar-pasar akan ditutup oleh pemerintah," ujar seorang warga yang tinggal di sekitar kawasan Pusat Niaga Bersujud (Pasar Minggu) Kecamatan Simpang Empat mempertanyakan.
"Pasar Minggu ini tak ditutup saja sudah sepi, ini karena selain adanya kekuatiran terkait Virus Corona, juga banyaknya harga kebutuhan yang naik," ungkap seorang pedagang yang tetap membuka kiosnya setiap hari di Pasar Minggu.
Beberapa kebutuhan pokok yang banyak dibicarakan karena kenaikan harganya adalah gula pasir yang sangat naik melonjak dari harga sebelumnya. Selain itu harga bawang merah dan bawang putih. Yang juga harganya ikut naik adalah rokok.
"Harga gula ini di eceran bervariasi; ada Rp 21 ribu per kilo, Rp 22 ribu, bahkan ada yang sudah menjual Rp 25 ribu per kilonya," ungkap seorang warga yang sedang berbelanja di Pasar Minggu.
"Kebutuhan akan gula pasir ini berbeda dari bawang merah maupun bawang putih. Karena orang memerlukan gula itu lebih sering daripada bawang, lagi pula orang jual gula pasir itu paling minimal dengan timbangan setengah kilo. Kalau bawang merah atau bawang putih kita masih bisa beli Rp 10 ribu atau Rp 5 ribu," ujar seorang pemilik kios Sembako.
Adapun harga bawang merah di eceran kini per kilonya seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu, sedangkan bawang putih seharga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilonya.
"Jangankan gula dan bawang, kacang panjang saja yang biasanya seikat kecil seharga Rp 2 ribu kini dijual seharga Rp 5 ribu, harga tempe yang biasanya Rp 6 ribu naik menjadi Rp 7 ribu," ungkap seorang ibu rumah tangga yang sedang belanja Sembako.
"Tak mungkin menaikkan harga gorengan yang asalnya Rp 1 ribu tapi ukurannya saja agak dikurangi atau diperkecil," ujar seorang warga yang jualan berbagai gorengan diantaranya tempe goreng tahu goreng, bakwan dan lainnya di kawasan Gunung Tinggi Batulicin.
Warga pun berharap menghadapi bulan puasa ini penyebaran Virus Corona cepat berlalu sehingga mereka bisa berusaha dan berjualan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Semoga Virus Corona ini cepat berlalu, kita bisa jualan kembali, nyaman pula menyambut lebaran," harap warga. (Red)
----------©----------
"Isunya pasar-pasar akan ditutup oleh pemerintah," ujar seorang warga yang tinggal di sekitar kawasan Pusat Niaga Bersujud (Pasar Minggu) Kecamatan Simpang Empat mempertanyakan.
"Pasar Minggu ini tak ditutup saja sudah sepi, ini karena selain adanya kekuatiran terkait Virus Corona, juga banyaknya harga kebutuhan yang naik," ungkap seorang pedagang yang tetap membuka kiosnya setiap hari di Pasar Minggu.
Beberapa kebutuhan pokok yang banyak dibicarakan karena kenaikan harganya adalah gula pasir yang sangat naik melonjak dari harga sebelumnya. Selain itu harga bawang merah dan bawang putih. Yang juga harganya ikut naik adalah rokok.
"Harga gula ini di eceran bervariasi; ada Rp 21 ribu per kilo, Rp 22 ribu, bahkan ada yang sudah menjual Rp 25 ribu per kilonya," ungkap seorang warga yang sedang berbelanja di Pasar Minggu.
"Kebutuhan akan gula pasir ini berbeda dari bawang merah maupun bawang putih. Karena orang memerlukan gula itu lebih sering daripada bawang, lagi pula orang jual gula pasir itu paling minimal dengan timbangan setengah kilo. Kalau bawang merah atau bawang putih kita masih bisa beli Rp 10 ribu atau Rp 5 ribu," ujar seorang pemilik kios Sembako.
Adapun harga bawang merah di eceran kini per kilonya seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu, sedangkan bawang putih seharga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilonya.
"Jangankan gula dan bawang, kacang panjang saja yang biasanya seikat kecil seharga Rp 2 ribu kini dijual seharga Rp 5 ribu, harga tempe yang biasanya Rp 6 ribu naik menjadi Rp 7 ribu," ungkap seorang ibu rumah tangga yang sedang belanja Sembako.
"Tak mungkin menaikkan harga gorengan yang asalnya Rp 1 ribu tapi ukurannya saja agak dikurangi atau diperkecil," ujar seorang warga yang jualan berbagai gorengan diantaranya tempe goreng tahu goreng, bakwan dan lainnya di kawasan Gunung Tinggi Batulicin.
Warga pun berharap menghadapi bulan puasa ini penyebaran Virus Corona cepat berlalu sehingga mereka bisa berusaha dan berjualan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Semoga Virus Corona ini cepat berlalu, kita bisa jualan kembali, nyaman pula menyambut lebaran," harap warga. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.