WALHI Kalteng mengecam tindakan dugaan kriminalisasi terhadap anggota Kelompok Tani (Poktan) Sahai Hapakat Desa Penyang Kecamatan Telawang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalteng oleh oknum anggota Satuan Pengamanan (Satpam) yang bekerja di perusahan yang bergerak di bidang Sawit.
Kejadian itu berawal pada Senin (17/02/20) sekira jam 10.00 WIB ketika 2 Anggota Poktan, Hermanus dan Dilik, sedang memanen sawit di lokasi lahan Poktan Sahai Hapakat yang diklaim sepihak oleh perusahaan meski berada di luar kawasan HG dengan luasan mencapai 117 hektar.
Selain dua orang yang ditangkap, Anggota Poktan lainnya juga mendapat intimidasi dari oknum petugas dan Satpam seperti yang disampaikan Dimas Novian Hartono, Direktur Walhi Kalteng dalam rilisnya yang diterima Jurnalisia.
“Walhi Kalteng secara tegas menuntut pembebasan dengan segera Hermanus dan Dilik serta penghentian upaya kriminalisasi terhadap warga dan penarikan aparat dari lokasi perkebunan kelapa sawit,” tegas Dimas Novian Hartono.
Pihak WALHI Kalteng juga meminta pengembalian hak Poktan Sahai Hapakat atas lahan yang disengketakan agar dikembalikan kepada para warga sesuai dengan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Bupati dan DPRD Kotawaringin Timur serta Komnas HAM,” ujarnya. (Dolok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.